Rabu, 31 Oktober 2012 11:34 WIB
"Kuatnya tekad mereka untuk mengorbankan apa yang dimilikinya tidak bisa dengan mudah dicontohkan dan dilaksanakan oleh generasi muda saat ini, hal ini disebabkan oleh adanya pola pikir pada generasi muda Indonesia saat ini," kata Rektor Universitas Sangga Buana YPKP Dr Asep Effendi MSi pada acara Kongres Pemuda Indonesia dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda di Kampus Sangga Buana YPKP Jalan PPH Mustofa, Rabu (31/10).
Adanya perubahan pola pikir tersebut, ujarnya, karena kebiasaan generasi muda Indonesia adalah perkembangan teknologi informasi. Agar keberadaan pemuda bisa mewujudkan cita-cita bangsa, maka pemuda harus mempunyai jati diri yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.
Hal ini ditujukan supaya generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh arus informasi global yang belum tentu bermanfaat dan sesuai dengan nilai-nilai Bangsa Indonesia.
"Bagaimana pemuda Indonesia mampu mempertahankan nilai luhur Bangsa, pemuda Indonesia harus membekali dirinya dengan menjadi generasi muda yang berkomitmen kepada rakyat, bangsa dan negara, optimis, berkompeten, optimis, berahlak dan relijius," katanya. (*)