Panglima TNI dan KSAU Jangan Melindungi

Written By Unknown on Rabu, 17 Oktober 2012 | 12.14

Rabu, 17 Oktober 2012 11:09 WIB

JAKARTA, TRIBUN - Anggota Komisi III DPR, Indra, meminta Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) untuk bersikap profesional terkait penganiayaan wartawan oleh anggota TNI AU di lokasi jatuhnya Hawk 200, di Pekanbaru, Riau, Selasa (16/10/2012). Panglima dan KSAU juga diminta menindak anak buahnya dan tidak menutup-nutupi kasus ini.

"Apa pun alasannya, perilaku arogan dan tindak kekerasan tidak boleh dibiarkan dan POM TNI AU harus mengusut dan memproses kasus ini. Oleh karena itu, saya mendesak Panglima TNI untuk menindak tegas anak buahnya yang bertindak arogan dan melakukan penganiayaan tersebut," tutur Indra, Selasa (17/10/2012), di Jakarta.

Indra mengatakan, semangat profesionalisme di tubuh TNI yang sedang dibangun jangan sampai rusak dengan timbulnya persepsi bahwa Panglima TNI sengaja melindungi dan membiarkan tindakan pelanggaran yang dilakukan anak buahnya.

"Dari rekaman video yang sudah beredar luas, sangat jelas dan terang benderang bahwa oknum TNI AU tersebut telah melakukan penganiayaan kepada insan pers. Jadi KSAU atau Panglima TNI jangan melakukan pembelaan dengan membuat alasan yang mengada-ada," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Indra menjelaskan, aktivitas jurnalistik merupakan aktivitas yang dilindungi oleh undang-undang sehingga siapa pun tidak boleh menghalang-halangi wartawan dalam peliputannya, apalagi melakukan penganiayaan. Tindakan yang dilakukan oknum itu, sebut Indra, merupakan tindakan yang arogan dan tidak profesional.

Seperti diberitakan, sebuah pesawat Hawk 200 buatan British Aerospace Inggris milik TNI AU diberitakan jatuh di sekitar perumahan Pandau Permai, Pekanbaru, Riau, Selasa (16/10/2012) sekitar pukul 09.30. Pesawat yang dipiloti Letnan Dua Penerbang Reza Yori Prasetyo itu sedang melakukan latihan rutin dan diberitakan sempat oleng sebelum jatuh. Pilot berhasil selamat karena keluar menggunakan kursi lontar sebelum pesawat jatuh.

Setelah peristiwa terjadi, area langsung tertutup bagi masyarakat dan dijaga ketat personel TNI. Saat berusaha meliput kejadian ini, personel TNI kemudian melakukan penganiayaan dengan memukul dan merampas kamera milik wartawan. Setidaknya ada lima wartawan dan dua warga sipil yang dianiaya anggota TNI AU. Para wartawan yang dianiaya adalah Didik dari Riau Pos, Rian Anggoro dari Antara, Robi dari Riau TV, wartawan TvOne, dan seorang wartawan yang masih belum diketahui identitasnya. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Panglima TNI dan KSAU Jangan Melindungi

Dengan url

http://jabarsajalah.blogspot.com/2012/10/panglima-tni-dan-ksau-jangan-melindungi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Panglima TNI dan KSAU Jangan Melindungi

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Panglima TNI dan KSAU Jangan Melindungi

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger