JAKARTA, TRIBUN - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menyatakan, masalah paling krusial yang dihadapi Indonesia pada saat ini dan di masa mendatang adalah masalah ketenagakerjaan.
Suryo mengungkapkan, jumlah penduduk Indonesia sejak 10 tahun terakhir terus meningkat tanpa terhambat program-program keluarga berencana. Namun di sisi lain, jumlah penyerapan tenaga kerja di dalam negeri tidak berkembang, malah cenderung menurun.
"Menurut data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), pada kuartal I 2013 terdapat realisasi investasi sebesar Rp 93 triliun dengan kemampuan menampung tenaga kerja sebesar 361.924 orang. Pada kuartal I tahun ini, ada investasi sebesar Rp 106,6 triliun tetapi hanya mampu menyediakan lapangan kerja untuk 260.156 orang," kata Suryo di Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Menurut Suryo, data tersebut menunjukan investasi telah bergeser dari padat karya menuju ke padat modal dan padat teknologi. Jika investasi dengan pola ini terus berlanjut, maka target menciptakan setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi akan menyerap 400.000 tenaga kerja tidak akan tercapai.
"Dengan lain perkataan, dilihat dari aspek ketenagakerjaan, mutu investasi di Indonesia cenderung menurun. Selama struktur perekonomian Indonesia belum berubah dari pola ekspor komoditas sumber daya alam, maka kita akan menghadapi bencana pengagguran yang serius," ujar dia.
Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2015 mendatang, lanjut dia, Indonesia tak perlu berandai-andai tentang sumber daya manusia. Angkatan kerja di Indonesia hampir 50 persen hanya lulusan sekolah dasar.
"Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita dapat mengemas sumber daya manusia yang jumlahnya sedikit tapi memiliki keunggulan dan produktivitas tinggi," jelas Suryo. (Sakina Rakhma Diah Setiawan/kompas.com)