SUASANA salat Zuhur berjemaah di Masjid Agung Ciamis, Senin (14/7/2014) siang, sedikit berbeda dari biasanya. Siang itu semua saf masjid kebanggaan warga Tatar Galuh itu terisi hampir penuh. Lebih menakjubkan lagi, lebih dari separuh jemaah salat Zuhur tersebut adalah remaja belia yang masih memakai pakaian seragam putih-biru dan putih-merah.
Ternyata mereka adalah siswa baru kelas VII SMPN 4 Ciamis yang tengah mengikuti masa orientasi peserta didik (MOPD).
"Ini memang hari pertama masa orientasi di SMPN 4 Ciamis. Tadi dibukanya di sekolah, sekitar pukul 08.00, para siswa baru diajak ke Masjid Agung ini untuk melaksanakan doa bersama, terus tadarus. Kemudian kembali ke sekolah untuk mengikuti masa perkenalan," ujar Tatang SPd, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPN 4 Ciamis, yang tengah membimbing ratusan siswa baru menunaikan salat Zuhur berjemaah di Masjid Agung Ciamis, kemarin siang.
Menurut Tatang, mengawali tahun baru 2014/2015, SMPN 4 Ciamis memulainya dengan kegiatan MOPD yang diikuti 254 siswa baru kelas VII yang terbagi atas tujuh rombongan belajar. Mereka mengikuti masa orientasi selama empat hari. Kebetulan MOPD ini berlangsung pada bulan puasa dan kebetulan pula, lokasi SMPN 4 Ciamis berdekatan dengan Masjid Agung Ciamis, hanya dibatasi Jalan Ir H Juanda. Kegiatan MOPD pun disesuaikan, yakni dilakukan di sekolah dan Masjid Agung Ciamis.
Kegiatan dibuka dengan salat Duha bersama di masjid. Setelah itu siswa kembali ke sekolah untuk mengikuti masa perkenalan, dan siang harinya ditutup dengan menunaikan salat Zuhur berjemaah. Karena itu, kata Tatang, semua siswa baru ini dari rumah sudah membekali diri dengan sarung atau mukena serta berbagai peralatan untuk kepentingan MOPD.
Kegiatan salat Duha dan salat Zuhur berjemaah di Masjid Agung Ciamis selama masa MOPD tersebut, kata Tatang, dimaksudkan agar MOPD lebih bermakna dan mendidik, jauh dari kesan pelonco, sekalian mengisi kegiatan Ramadan. "Dan yang lebih penting adalah untuk mendekatkan anak-anak dengan masjid lebih dini," ujar Tatang.
Tak heran, pada hari-hari biasa, setelah masa MOPD, anak-anak SMPN 4 Ciamis ini rutin salat Zuhur berjemaah di Masjid Agung Ciamis.
Termasuk pada pelaksanaan pesantren kilat bagi siswa kelas VIII dan kelas IX, selama seminggu mulai hari ketiga Ramadan hingga hari ke-10 Ramadan lalu, ratusan siswa tidak hanya menimba ilmu di ruang kelas, tetapi juga menimba ilmu dan beribadah langsung di Masjid Agung.
Mereka mendapat ilmu agama dari guru-guru agama yang sengaja didatangkan dari pesantren terdekat, seperti Pesantren Al Hasan dan Pesantren Cijantung. "Ada 21 guru ngaji yang kami datangkan dari pesantren. Setiap guru ngaji memegang satu rombel," ujar Tatang.
Masjid Agung Ciamis ini merupakan masjid tertua di Ciamis, dibangun pada 1882 saat pemerintahan bupati Galuh ke-16, RA Koesoemahdiningrat, yang juga bergelar Kanjeng Prebu. Masjid kebanggaan warga Ciamis itu sudah mengalami lima kali renovasi dan perubahan bentuk.
Pada bulan puasa 1345 Hijriah (2014 M) ini, kubah Masjid Agung Ciamis pun dilapisi seng pelat stainless berwarna hijau dan kuning dengan lapaz Allah di puncaknya sehingga membuat masjid semakin megah.
Bupati Koesoemahdiningrat, yang memerintah Ciamis pada 1839-1886, tidak hanya membangun masjid besar yang kini dikenal sebagai Masjid Agung Ciamis, tapi juga membangun loji (Gedung Negara), gedung kabupaten (otonom), dan penjara dalam rangka menata Kampung Cibatu menjadi ibu kota yang bernama Ciamis.
Pada era pemerintahan Bupati H Engkon Komara (bupati ke-37), halaman dan pekarangan Masjid Agung ini ditata, demikian pula tempat parkirnya. Pihak DKM pn membuat pusat oleh-oleh dan kios buku di areal parkir selatan masjid.
"Ini sebagai upaya revitalisasi masjid. Masjid tak hanya sekadar tempat beribadah, tetapi juga wadah untuk menggerakkan ekonomi dan kesejahteraan umat serta pendidikan. DKM Masjid Agung Ciamis juga sudah mendirikan koperasi jemaah masjid," ujar pengurus DKM Masjid Agung Ciamis, Ustaz H Wawan S Arifin, yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ciamis.
Yang cukup fenomenal adalah penanaman 20 buah pohon kurma yang kini tumbuh subur dan telah menempatkan Masjid Agung Ciamis sebagai masjid dengan koleksi pohon kurma terbanyak di Jawa Barat.
Koleksi puluhan pohon kurma ini tak hanya membuat suasana Masjid Agung Ciamis sejuk, tetapi juga semakin cantik menarik dan setiap saat menjanjikan kesegaran dengan tebaran oksigen yang diproduksi daun-daun kurma tersebut. (Andri M Dani)
Selengkapnya, bisa dibaca di Harian Pagi Tribun Jabar, Rabu (16/7/2014).