JAKARTA, TRIBUN - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu melayangkan somasi kepada sejumlah pihak. Hal itu disampaikan Anas saat memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan menerima gratifikasi proyek Hambalang dan proyek lain, Rabu (29/1/2014).
"Tapi saya kira tidak ada urgensinyalah somasi itu. Masa, rakyat disomasi pemimpin," kata Anas.
Sebelumnya, SBY melalui tim pengacaranya yang dipimpin Palmer Situmorang melayangkan somasi kepada sejumlah pihak dengan sangkaan melakukan fitnah. SBY melayangkan somasi ke loyalis Anas, Sri Mulyono. Somasi itu berkaitan dengan tulisan yang di-posting Sri di Kompasiana dengan judul "Anas: Kejarlah Daku Kau Terungkap".
Dalam tulisannya itu, Sri menulis bahwa SBY memerintahkan KPK untuk menangkap Anas lewat pidato di Jeddah, Arab Saudi.
Pihak lain yang disomasi adalah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah. Somasi tersebut dilayangkan menyusul pernyataan Fahri yang mendesak KPK untuk memeriksa anak kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, atas dugaan keterlibatannya dalam kasus Hambalang.
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli, juga ikut disomasi. Langkah itu dilakukan menyusul tudingan yang dilayangkan Rizal kepada SBY. Dalam tudingannya, ia menyebut jika ada gratifikasi jabatan yang diberikan kepada Wakil Presiden Boediono atas dana talangan Bank Century. (Icha Rastika)
Anda sedang membaca artikel tentang
Anas: Masa, Rakyat Disomasi Pemimpin
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/01/anas-masa-rakyat-disomasi-pemimpin.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Anas: Masa, Rakyat Disomasi Pemimpin
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Anas: Masa, Rakyat Disomasi Pemimpin
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar