BANDUNG, TRIBUN - Dalam rangka memperingati hari jadi RRI ke-68 tahun 2013 digelar Green Radio dengan menanam 200 bibit pohon produktif dan pohon pelindung di Kampung Raharja, Tanjungsari Sumedang, Sabtu (14/9).
Penanam pohon bibit mangga , jambu jamaika dan pohon katapang ditanam Kepala Bagian Penatausahaan Barang Daerah, Pemprov Jabar, Ketua Dewan Pengawas LPP RRI, Zulhaqqi Hafiz, Dirut LPP RRI Niken Widiastuti dan Kepala Stasiun RRI Bandung Martoyo
Niken mengatakan, ditengah ketatnya persaingan menarik minat masyarakat tetap setia mendengarkan siaran-RRI dan agar tidak kehilangan pendengarnya berbagai cara meningkatkan mutu dan kualitas siaran, baik jangkaun maupun progran-program yang disajikan.
Siaran RRI sulit ditangkap dipelosok makanya Abah Omon warga Gegerkalong, pendengar Kuliah Subuh RRI Bandung minta agar RRI bisa didengar di pelosok karena informasi pendidikan, hiburan sangat dibutuhkan warga.
Sedangkan Purwanto dari Gunung Kidul Yogyakarta minta agar gelombang SW RRI dihidupkan lagi.
Direktur Utama LPP RRI, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, gelombang SW saat ini sudah tidak lagi digunakan, akibat rusaknnya peralatan. Dan untuk membeli peralatan cukup kesulitan, karena pabriknya sudah tutup.
"Untuk menghidupkan SW akan dikaji, RRI sekarang ini sudah bisa didengar melalui handphone. Namun sementara ini baru RRI Pro3, Puspem dan RRI Surabaya. Ke depan, diupayakan siaran RRI Bandung juga bisa diakses melalui HP, sehingga masyarakat di pelosok bisa mengakses siaran RRI Bandung," ujar Niken.
Puncak acara HUT RRI 2013 digelar Indonesia Bersepeda bersama RRI, secara serentak dilakukan seluruh Stasiun RRI di Indonesia dipusatkan di Bandung, Minggu (15/9). (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
HUT RRI Tanam Pohon
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/09/hut-rri-tanam-pohon.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
HUT RRI Tanam Pohon
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar