SEMUA orang pasti sudah tahu dengan cerita legenda Nyai Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan. Tapi apakah semua orang tahu kalau Nyai Roro Kidul itu bernama asli Dewi Kadita, puteri Raja Darma Wijaya Kusuma seorang Raja Padjadjaran ke-IV yang bergelar Munding Wangi? Karena selama ini, cerita legendanya yang berkembang di masyarakat lebih banyak mengangkat sisi mistiknya. Karenanya, pergelaran Drama Musikal Kolosal yang mengangkat cerita Dewi Kadita yang berlangsung di Teater Terbuka Balai Pengelolaan Taman Budaya Jabar , Jumat (5/7) malam itu pun menjadi tampak menarik. Apalagi pementasan drama yang tidak memungut biaya dari penonton itu dikemas dengan konsep pop dan penuh nuansa anak muda serta tak lepas dari unsur humor.
Drama musikal yang melibatkan pemain sekitar 70 orang dari berbagai sekolah di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi dengan penaskahannya digarap oleh Yusep Muldiyana dan penyutradaraannya oleh Anton Yustian JR itu mampu membuat ratusan penonton tidak beranjak dari tempat duduknya sejak pergelaran dimulai sekitar pukul 20.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 21.45 WIB. Pergerlaran diawali dengan suasana di kerajaan Padjadjaran yang tengah menunggu detik-detik lahirnya Dewi Kadita dari perut ibunya, namun sayang ibunya meninggal saat setelah melahirkan. Setelah Dewi Kadita dewasa, Raja Munding Wangi pun punya istri kembali, Dewi Mutiarasari yang juga direstui oleh Dewi Kadita. Namun sayang, Dewi Mutiarasari merasa tersaingi dengan keberadaan Dewi Kadita, sehingga niat jahat untuk mengusir Dewi Kadita. Akhirnya niat jahatnya itu berhasil dijalankan dengan membuat Dewi Kadita menjadi buruk rupa, sehingga Raja Munding Wangi terpaksa harus mengusir putri kesayanannya. Dalam perjalanan pengusirannya itu, Dewi Kadita sampai di sisi lautan selatan. Ternyata di sana, Dewi Kadita langsung disambut oleh para dayang-dayang dan langsung dinobatkan sebagau Ratu Pantai Selatan.
Semua adegannya lebih dominan diwarnai dengan musik-musik yang sedang hits sekarang ini mulai dari pop nasional maupun barat dan India. Di tengah adegannya, pergolaran drama musikal itu juga diselingi dengan tarian ronggeng oleh dua penari yang cantik dan enerjik. Selain itu hadir pula sang komedian Sunda, Mr Jun alias Kang Junjun 'borangan' (ngabodor sorangan). Penonton yang kebanyakan anak muda itu pun berhasil dibuatnya banyak tertawa, karena penampilannya yang unik dan cara bicaranya pun sudah mampu membuat penonton tertawa. Lebih menariknya lagi hampir setiap pemain pun berupaya untuk tampil dengan menyelipkan unsure-unsur humor yang mampu dibawakan secara alami, sehingga penonton tak jarang berhasil dibuat tertawa di tengah-tengah seriusnya membawakan adegan cerita. Otomatis banyak penontong merasakan tidak jenuh saat menyimak drama musikal, hasil dari 20 kali pertemuan latihan di Balai Pengelolaan Taman Budaya Jabar dan Rumentang Siang.
"Bagus, cukup hidup. Saya juga jadi merasa tidak ngantuk, karena banyak diselipi unsur humor. Walau memang dari sisi musik kebanyakan diwarnai oleh musik pop mungkin akan lebih baik lagi kalau unsur musik tradisionalnya dibanyakin, ya minimal seimbang dengan musik pop-nya," tutur Iwan Kustiwan, salah seorang warga yang menyaksikan drama musikal tersebut saat ditemui Tribun seusai pergelaran.
Menurut Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Dra Hj Rosdiana Rachmiwaty MSi, cerita legenda nusantara banyak berisikan pelajaran hidup yang masih relevan dengan kehidupan masa sekarang. Namun belum semua cerita legenda itu diketahui masyarakat. Salah satunya, cerita legenda "Dewi Kadita" yang selama ini terkubur oleh mitos kemistikannya yang berkembang di masyarakat Jawa Barat maupun masyarakat pesisir pantai selatan.
"Selama ini yang berkembang di masyarakat hanya sisi mistiknya saja mengenai Ratu Pantai Selatan Nyai Roro Kidul. Tapi apakah masyarakat terutama anak-anak generasi sekarang mengetahui silsilah dibalik mitos tersebut? Dan siapa Nyai Roro Kidul tersebut? Karenanya, kami (Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, red) sebagai UPTD dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat merasa mempunyai kewajiban untuk mempublikasinkannya kepada masyarakat luas siapa itu Nyai Roro Kidul," ujar Rosdiana.
Ditambahkan Rosdiana, pergelaran Drama Musikal Kolosal "Puteri Kadita" merupakan bagian dari Program Aktivasi Taman Budaya 2013 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di 14 Taman Budaya se Indonesia. Maka pada pergelaran semalam itu pun, selain dihadiri jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat juga dihadiri jajaran Direktorat Seni Pertunjukan dan Industri Musik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan tersebut diharapkan Rosdiana dapat diapresiasi oleh masyarakat seluas-luasnya. (dedy herdiana)
Anda sedang membaca artikel tentang
Drama Musikal Nyai Roro Kidul dalam Balutan Pop
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/07/drama-musikal-nyai-roro-kidul-dalam.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Drama Musikal Nyai Roro Kidul dalam Balutan Pop
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Drama Musikal Nyai Roro Kidul dalam Balutan Pop
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar