Sabtu, 15 Desember 2012 11:33 WIB
"Kenyataan demikian boleh menjejaskan (menegaskan) ikatan dua hal yang kuat antara Malaysia dengan Indonesia dan rakyat kedua negara. Kita mau menegaskan bahwa penulisan Zainuddin tidak mewakili pendirian rakyat Malaysia," kata Tan Abdul Khalid Ibrahim dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/12/20102).
Khalid Ibrahim mengatakan bahwa Kerajaan Selangor kecewa dengan artikel yang diterbitkan oleh Utusan Malaysia terkait penghinaan terhadap Habibie. Oleh karena itu, Kerajaan Selangor juga mendesak media Utusan Malaysia dan Zainuddin untuk segera meminta maaf kepada Habibie dan seluruh rakyat Indonesia sebelum isu tersebut menjadi lebih buruk.
Menurut dia, Indonesia dan Malaysia merupakan sahabat yang mempunyai ciri sama, termasuk sejarah, budaya dan agama, sehingga seharusnya hubungan keduanya tersebut dihargai oleh rakyat kedua negara.
"Ini adalah salah satu sebab mengapa Selangor mengundang BJ Habibie untuk berbagi pengalaman dan pemikirannya dalam melaksanakan kerja-kerja reformasi negeri serta memperbaiki proses pendemokrasian," tuturnya.
Pekan lalu, presiden ketiga Indonesia itu berada di Selangor selama dua hari sebagai tamu resmi Kerajaan guna memberikan ucapan selamat kepada sebuah universitas di negara itu. Namun, kunjungan Habibie tersebut oleh Zainuddin Mydin dianggap sebagai bentuk dukungannya terhadap oposisi Anwar Ibrahim, dengan menyebut mereka sebagai "Dog of Imperialism".
Artikel tersebut mendapat kecaman dari banyak pihak, termasuk DPR, yang melayangkan protes keras terhadap PM Malaysia Mohammad Najib Tun Razak. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pemerintah Malaysia Desak Zainuddin Minta Maaf ke Habibie
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2012/12/pemerintah-malaysia-desak-zainuddin.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pemerintah Malaysia Desak Zainuddin Minta Maaf ke Habibie
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pemerintah Malaysia Desak Zainuddin Minta Maaf ke Habibie
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar