Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Secara perlahan sektor industri pengolahan non-migas mulai bergeser ke luar Pulau Jawa, yakni dari 24,63% pada tahun 2008 menjadi 27,22% pada tahun 2013.
Namun demikian, menurut Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin, kontribusi dari wilayah Indonesia Timur yakni Papua, Maluku, Nusa Tenggara, dan Sulawesi terhadap nilai tambah sektor industri non-migas nasional relatif sangat kecil yakni hanya sekitar 2,78%.
"Ada cukup banyak faktor penghambat untuk membuka kawasan industri di luar pulau Jawa ini, ada kendala-kendala yang menjadi faktor penghambat majunya perkembangan industri di wilayah Timur Indonesia," kata Saleh pada acara Rapat Koordinasi Kementrian Perindustrian Dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota 2015 dengan tema "Terbangunnya Industri Yang Tangguh dan Berdaya Saing Menuju Kemandirian Ekonomi" di Kampus STT Tekstil, Selasa (17/2/2015).
Faktor-faktor yang menghambat antara lain keterbatasan infrastruktur, kualitas dan sumber daya manusia yang terbatas, serta biaya logistik yang tinggi. (tif)
Anda sedang membaca artikel tentang
Sektor Industri Digeser ke Luar Pulau Jawa
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2015/02/sektor-industri-digeser-ke-luar-pulau.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sektor Industri Digeser ke Luar Pulau Jawa
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sektor Industri Digeser ke Luar Pulau Jawa
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar