Orang Singapura Pernah Beli Pancawarna Rp 5 Miliar

Written By Unknown on Jumat, 12 Desember 2014 | 12.14

Oleh FIRMAN SURYAMAN

RAUT muka Sofie (26) tampak serius memilih-milih batu akik di sebuah stan pameran batu akik di ruang lobi kantor Pemkab Tasikmalaya, Jalan Bojongkoneng, Singaparna, Kamis (11/12). Di telapak tangannya sudah ada empat batu akik. Tapi ia masih penasaran mencari batu yang disukainya.

"Saya baru kali ini membeli batu akik. Selama ini hanya tahu dari internet tentang ramainya tren batu akik. Untuk sementara saya membeli dulu yang menarik menurut kasat mata. Belum yang diterawang-terawang," ujarnya sambil tersenyum.

Sofie pun mengeluarkan uang hampir Rp 1 juta untuk membeli sejumlah batu akik tersebut. Batu-batu akik itu, katanya, akan ditempelkan pada cincin mas putih.

Batu akik memang saat ini tengah menjadi tren mode. Tidak hanya sebagai hiasan cincin dan kalung, tetapi juga ada yang dijadikan sebagai pajangan dinding rumah dengan ukuran cukup besar. Pemkab Tasikmalaya melalui Dinas Pariwisata mencoba menggelar pameran batu akik. Di luar dugaan, peserta datang di berbagai daerah.

Jani (32), salah satu peserta pameran dari Garut, menjadi pusat perhatian pengunjung. Pasalnya, batu akik yang dipajangnya berasal dari sentra produksi batu akik ternama di tanah air, yaitu dari Bungbulang, Garut.Bebatuan indah dari Bungbulang bisa melahirkan batubatu mulia ternama seperti pancawarna, kecubung, black oval, dan bacan.

Menurut Jani, para perajin batu akik dari Bungbulang sangat piawai mencari sudut-sudut lukisan abstrak indah dari batu yang sebelumnya hanya berupa bongkahan. "Batu akik pancawarna dari Bungbulang terkenal dengan komposisi karakter gurat-gurat batu hingga menyerupai sebuah lukisan. Perbedaan warnanya pun begitu kontras," ujar lelaki yang sudah beberapa kali mengikuti pameran di tanah air ini.

Uniknya, batu akik pancawarna memiliki dua jenis yang masing-masing memiliki karakter berbeda. Setiap jenis dinamai dengan nama penemunya, yaitu Ohen dan Edong. Pancawarna temuan Ohen menampilkan perbedaan warna yang kontras, sedangkan pancawarna Edong memiliki keunggulan pada tampilan yang mirip pemandangan.

Yang lebih unik lagi, harga batu akik ini sangat dipengaruhi unsur subjektif. Batu pancawarna, misalnya, bisa berharga hanya Rp 100.000 tetapi bisa
juga melambung menjadi Rp 2 miliar. Bahkan, kata Jani, sebuah batu akik pancawarna pernah dibeli oleh orang Singapura seharga Rp 5 miliar dalam suatu pameran batu akik di Jakarta.

"Harganya memang subjektif. Saya masih ingat teman saya pernah menjual sebuah batu pancawarna Rp 25 juta. Kemudian beberapa kali pindah tangan harganya mencapai ratusan juta rupiah," kata Jani.

Salah seorang penggemar batu akik, Imam Mudofar (25), menuturkan, selain mengikuti tren mode, bergelut dengan batu akik juga bisa dijadikan ajang bisnis kecil-kecilan. "Puluhan koleksi batu akik saya saat ini sudah berpindah tangan. Penjualannya melalui online. Lumayan dapat keuntungan ratusan ribu
sekali transaksi," ujarnya.

Menurut Imam, penggemar fanatik batu akik tak hanya melihat batu secara kasat mata, tetapi ada tahapan penerawangan untuk mengetahui sejauh mana keindahan batu tersebut.

"Ada batu yang secara kasat mata biasa saja. Tapi begitu diterawang sambil diberi sinar lampu, akan terlihat indahnya batu itu. Ada pula batu yang sepintas berwarna hitam padahal setelah diterawang ternyata berwarna hijau," katanya.

Dia menambahkan, penggunaan batu akik saat ini berbeda dengan tren batu akik tempo dulu. "Kalau zaman dulu suka dikait-kaitkan dengan alam gaib, yakni batu akik memiliki kekuatan magis tertentu. Tapi sekarang lebih ke tren mode semata sehingga fokusnya pada keindahan batu tersebut, baik secara kasat mata maupun terawang," ujarnya. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Orang Singapura Pernah Beli Pancawarna Rp 5 Miliar

Dengan url

http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/12/orang-singapura-pernah-beli-pancawarna.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Orang Singapura Pernah Beli Pancawarna Rp 5 Miliar

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Orang Singapura Pernah Beli Pancawarna Rp 5 Miliar

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger