GARUT, TRIBUN - Kapolres Garut, AKBP Arif Rachman, mengatakan sejumlah kearifan lokal khas masyarakat Indonesia yang ampuh mencegah aksi terorisme kini mulai ditinggalkan masyarakat. Padahal, kegiatan tersebut sangat berarti untuk mendeteksi dan melaporkan aktivitas teroris secara dini.
"Aktifkan kegiatan penjagaan keamanan pada malam hari, seperti ronda. Berlakukan kembali sistem wajib lapor 24 jam. Sekarang aktivitas ini mulai tidak ada," kata Kapolres.
Selain itu, katanya, warga dan tokoh masyarakat harus selalu melaporkan aktivitas menyimpang di lingkungannya dan menyisipkan pesan kesiagaan keamanan di setiap ceramah keagamaan.
"Periksa dan data penghuni kontrakan. Akomodasi kegiatan pemuda supaya tidak menyimpang. Kemudian, miliki nomor telepon keamanan, dari Babinsa sampai Babinkantibmas," katanya.
Ungkapan tersebut disampaikan dalam Sosialisasi Antisipasi Kasus Terosisme di Kabupaten Garut di Aula Graha Mumun Surachman, Jumat (3/1). Kegiatan ini digelar untuk menindaklanjuti aksi terorisme yang baru-baru ini kembali marak.
Dalam kegiatan ini, disosialisasikan juga referensi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Selain dihadiri Muspida Kabupaten Garut, jajaran Polres Garut serta Kodim 0611 Garut, acara ini dihadiri juga camat, lurah, dan kepala desa se-Kabupaten Garut. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Aktifkan Kembali Ronda Untuk Antisipasi Teroris
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/01/aktifkan-kembali-ronda-untuk-antisipasi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Aktifkan Kembali Ronda Untuk Antisipasi Teroris
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Aktifkan Kembali Ronda Untuk Antisipasi Teroris
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar