JAKARTA, TRIBUN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Ruhut Sitompul mengaku tidak pernah menerima uang dalam Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, Jawa Barat. Saat itu dia adalah tim pemenangan Anas Urbaningrum untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Ruhut bahkan mengaku membayar sendiri biaya akomodasi dan transportasi untuk megnikuti kongres tersebut. "Saya baru dengar dari Sutan, karena memang dia bilang dia terima. Aku gak tahu, aku gak terima itu," kata Ruhut di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Terkait dugaan aliran dana ke Kongres Partai Demokrat, Kamis, Ruhut menjalani pemeriksaan di KPK untuk bersaksi dalam perkara yang menjerat Anas sebagai tersangka. Kepada wartawan, Ruhut mengatakan posisinya di tim pemenangan saat itu adalah "motivator" yang mengarahkan para pimpinan pengurus cabang untuk memilih Anas.
"Aku sebagai motivator untuk meyakinkan memilih Anas sewaktu malam hari sebelum ke kotak suara. (Tapi) selama kongres itu saya tidak pernah bergabung dengan mereka, saya bersama keluarga menginap di Hotel Panghegar, saya bayar sendiri semua," tutur Ruhut.
Meski membantah menerima cipratan dana apa pun selama hajatan partai itu, Ruhut kembali mengaku sudah mencium aroma bagi-bagi uang di sana. "Bagi-bagi angpao dan duit, aku kan sudah sering nanya, aku selalu bilang begini, ibarat aku cium bau itu tapi kita bisa enggak melihat itu, enggak bisa kan, tapi aku cium bau-bau aroma itu," tuturnya.
KPK memeriksa Ruhut sebagai saksi karena dia dianggap dapat memberikan informasi terkait kasus Hambalang ini. Seperti diketahui, lembaga antikorupsi tengah mendalami dugaan dana korupsi Hambalang dan proyek pemerintah lainnya yang mengalir ke Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung.
Dalam dakwaan Deddy Kusdinar, Anas disebut menerima Rp 2,21 miliar dari PT Adhi Karya. Uang itu kemudian disebut digunakan untuk keperluan Kongres Demokrat. Saat kongres berlangsung, Ruhut tergabung dalam tim sukses Anas.
Pada Rabu (13/11/2013), KPK memeriksa anggota DPR Sutan Bhatoegana yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Seusai diperiksa sebagai saksi, Sutan mengaku tidak tahu soal aliran dana korupsi ke Kongres Demokrat. Selain Sutan, KPK telah memeriksa sejumlah politikus Partai Demokrat lain, di antaranya Ramadhan Pohan dan Marzuki Alie. (kompas.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Dulu Jadi Tim Sukses Anas, Ruhut Ongkosi Sendiri Akomodasinya
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/11/dulu-jadi-tim-sukses-anas-ruhut-ongkosi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dulu Jadi Tim Sukses Anas, Ruhut Ongkosi Sendiri Akomodasinya
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dulu Jadi Tim Sukses Anas, Ruhut Ongkosi Sendiri Akomodasinya
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar