Leaf Coder Bantu Petani Atur Pemupukan

Written By Unknown on Selasa, 08 Oktober 2013 | 12.14

Oleh Siti Fatimah

TEKNOLOGI pertanian di Indonesia sudah cukup banyak diterapkan. Untuk makin membantu para petani, mahasiswa Telkom University menciptakan aplikasi yang bisa membantu petani mengatur pemberian pupuk pada tanamannya. Tidak hanya memudahkan para petani, aplikasi ini juga bisa menghemat pengeluaran pembelian pupuk serta meningkatkan kualitas hasil tanam karena pemberian pupuk yang pas atau sesuai peruntukannya.

Tim 1 Pixel Telkom University, yang terdiri atas mahasiswa jurusan informatika dan mahasiswa jurusan sistem komputer, yakni Wahyu Rismawan, Kadek Byan Prihandana Jati, Wisnu Ryan Pratama, Widya Lestari, dan Reza Ilmi, berhasil mengembangkan aplikasi pendeteksi pupuk yang diberi nama Leaf Coder.

Menurut Wahyu, aplikasi dibuat ini karena ia dan timnya melihat para petani saat pemberian pupuk ke tanamannya cenderung menggunakan perasaan atau feeling. Dengan cara seperti ini, belum tentu takarannya pas, bisa saja kurang, bahkan berlebihan.

"Apalagi kalau berlebihan, tidak akan baik, baik buat tanaman maupun buat lingkungan," katanya, Senin (7/10).

Meski sudah ada penyuluhan mengenai takaran pemberian pupuk, petani masih melakukannya secara manual dan lagi-lagi tetap menggunakan feeling. Atas dasar ini pulalah, Leaf Coder dikembangkan untuk menghindarkan terjadinya kelebihan atau kekurangan pupuk urea pada padi.

Menurut Wahyu, aplikasi yang dirancang pada sistem operasi Windows Phone ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk urea pada padi. "Kita lihat penggunaan pupuk di Indonesia bisa mencapai triliunan rupiah. Dengan alat ini diharapkan bisa diproyeksikan menjadi terobosan pada sektor pertanian padi di Indonesia," katanya.

Cara kerja aplikasi ini, menurut Reza Ilmi, memanfaatkan smartphone sistem operasional Windows Phone dengan cara mengambil gambar atau memfoto daun padi tersebut. Ada catatan saat mengambil gambar, harus membelakangi cahaya.

"Untuk pemberian pupuk, bisa dilihat dari warna daun. Mata manusia memang bisa membedakan, tapi terbatas. Dengan aplikasi ini, warna bisa terdeteksi dengan tepat," kata Reza.

Pada aplikasi ini ada empat gradasi warna. Dengan penentuan hasil foto yang tepat, petani akan mendapat informasi pemberitahuan jumlah atau takaran pupuk yang seharusnya diberikan. Dan penentuan perhitungan takaran pupuk ini sudah sesuai dengan rumus yang dikembangkan International Rice Research Institute (IRRI).

"Aplikasi Leaf Coder sudah diujicobakan yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kerja alat manual BWD. Sekarang akurasinya sudah 70 persen dan ditargetkan 100 persen," katanya.

Reza juga menambahkan, untuk pengujian, cukup diambil 10 sampel daun yang dilakukan secara acak.

Setelah itu akan dihasilkan jumlah takaran pupuk yang diperlukan. Misalnya dalam satu hektare padi diperlukan pupuk 76 kilogram. Dan untuk makin menunjang proses pemupukan, aplikasi Leaf Coder juga dilengkapi dengan sistem reminder sebagai pengingat waktu pemberian pupuk. Cara kerjanya seperti alarm untuk mengingatkan waktu atau jadwal yang pas untuk pemupukan.

Dengan aplikasi ini, petani bisa menentukan takaran pupuk yang paling efisien dan alat ini bisa dipakai petani, penyuluh petani, bahkan pemilik sawah.

"Selama ini, pertanian di Indonesia kurang mendapat dukungan berupa sarana teknologi sehingga produk pertanian dalam negeri kalah bersaing dengan produk impor. Kami berharap alat ini bisa dipakai dalam  skala luas sehingga pemakaian pupuk urea pada padi bisa efektif dan efisien," kata Reza. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Leaf Coder Bantu Petani Atur Pemupukan

Dengan url

http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/10/leaf-coder-bantu-petani-atur-pemupukan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Leaf Coder Bantu Petani Atur Pemupukan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Leaf Coder Bantu Petani Atur Pemupukan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger