Oleh Firman Wijaksana
MUHAMMAD Abdul Ghani (14), siswa kelas dua, dan Irfan (16), siswa kelas satu SMA Al Ma'soem, mengukir prestasi nasional setelah menyabet gelar juara satu dalam lomba Parahyangan Robotic Competition (PRC) 2013. Abdul merupakan siswa akselerasi.
Abdul, yang berasal dari Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, memang menggemari bidang robotika semenjak memasuki bangku SMA. Ditambah dukungan dari pihak sekolah yang memfasilitasi keinginan para siswa. Bersama Irfan, Abdul membuat sebuah kreasi robot untuk menanggulangi mitigasi bencana.
Dalam kompetisi itu Abdul dan Irfan mengikuti lomba dengan kategori Theatre Robot Challenge, robot yang dibuat sebagai simulasi untuk membantu warga yang sedang mengalami bencana. Robot tersebut digunakan untuk bisa mengurangi risiko terjadinya bencana.
Para peserta ajang tersebut memang diharuskan untuk membuat sebuah robot yang bertema mitigasi bencana. Abdul dan Irfan membuat sebuah robot untuk mengarahkan warga yang terkena bencana ke sebuah bungker perlindungan.
"Jadi ada dua robot yang kami bikin. Satu robot untuk mengarahkan warganya. Yang satu lagi robot bungker. Jadi nanti robot pengarah akan mengirimkan sinyal ke bungker tersebut dan secara otomatis bungker itu akan terbuka untuk menyelamatkan warga," kata Abdul di SMA Al Ma'soem, Jalan Cileunyi- Rancaekek, Rabu (26/6).
Perlombaan yang diikuti oleh 300 peserta tersebut terbagi ke dalam beberapa kategori dan tingkatan. Untuk bisa memenangi perlombaan tersebut, peserta harus melalui banyak rintangan. Peserta kegiatan tersebut berasal dari seluruh Indonesia.
"Kami juga tidak menyangka bisa mendapat juara satu nasional. Kami tidak mempunyai target, hanya ingin memberikan yang terbaik dalam perlombaan tersebut," kata Irfan.
Selain mendapat penghargaan dan uang pembinaan, kedua siswa tersebut akan berlomba kembali di tingkat internasional. Ajang olimpiade robot internasional di Singapura akan diikuti keduanya tahun depan. Untuk mempersiapkan kompetisi tahun depan, keduanya ingin menyempurnakan robot buatan mereka.
"Kami masih terus belajar. Jadi masih ada kekurangan dari robot yang kami buat. Kami sangat beryukur menjuarai kompetisi itu karena bisa mendapat pengalaman untuk mengikuti kompetisi robot internasional," ujar Abdul.
Ia berharap, robot buatannya itu bisa lebih dikembangkan. Apalagi jika dibuat dalam bentuk sebenarnya, akan sangat membantu daerah yang sering terjadi bencana seperti gempa atau longsor. Jadi bisa mengurangi jumlah korban. Kedua siswa yang menyukai pelajaran sains itu memiliki target untuk meraih prestasi dalam ajang yang akan diikutinya pada tahun depan.
"Di sekolah kami ikutan ekstrakurikuler ilmiah di Kelompok Ilmiah Remaja Al Ma'soem Science Club (KIR-ASIC). Jadi di situ kami digodok untuk mempelajari masalah robotika. Kami sangat berterima kasih kepada pembimbing yang telah memberikan ilmunya. Semoga prestasi yang kami raih bisa memacu semangat para siswa yang lain," kata Abdul. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Robot Mitigasi Bencana Siap Melanglang ke Singapura
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/06/robot-mitigasi-bencana-siap-melanglang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Robot Mitigasi Bencana Siap Melanglang ke Singapura
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Robot Mitigasi Bencana Siap Melanglang ke Singapura
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar