BANDUNG, TRIBUN - Untuk menggerakkan roda ekonomi, perlu adanya dukungan bagi sektor produktif. Misalnya, melalui penyaluran dan pendistribusian pembiayaan bagi sektor koperasi, usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM). Satu di antaranya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Namun, seiring dengan pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013, ternyata pengalihan subsidi Bahan bakar minyak (BBM) bagi sektor produktif tergolong minim.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), Syarifudin Hasan mengemukakan, khusus untuk KUR, pihaknya menambah alokasi menjadi Rp 40 triliun. Sebelumnya alokasi untuk KUR Rp 36 triliun. "Untuk KUMKM, nilai Rp 4 triliun cukup besar," ujarnya, pada sela-sela pembukaan Cooperative Fair 2013 di Lapangan Gasibu Bandung, Jumat (21/6).
Selain KUR, Syarifuddin mengemukakan, pemerintah pun mengucurkan dana hibah bagi para pelaku KUMKM di tanah air melalui bantuan sosial (bansos). Menurutnya, dana itu pun termasuk bagi UMKM di Jabar.
Menurutnya, tidak hanya bagi KUMKM, pengalihan subsidi pun peruntukannya bagi bidang sosial. Misalnya, alokasi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Dijelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penyaluran BLSM sekitar 15 juta RTS. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Alokasi KUR Hanya Naik Rp 4 Triliun
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/06/alokasi-kur-hanya-naik-rp-4-triliun.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Alokasi KUR Hanya Naik Rp 4 Triliun
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Alokasi KUR Hanya Naik Rp 4 Triliun
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar