Selasa, 26 Maret 2013 11:33 WIB
Kepala Lapas Kelas IIB Cebongan B Sukamto mengatakan, sejauh ini ia telah memberikan penjelasan bahwa kejadian tersebut tidak akan terulang kembali. Selain itu, pihaknya juga menjamin keselamatan mereka.
"Dua hari setelah kejadian, mereka mengeluh tidak nafsu makan dan masih merasa mencium bau. Mereka juga terlihat melamun," tuturnya, Senin (25/3/2013).
Agar tidak berlarut-larut, pihak lapas berencana mendatangkan psikolog dan tokoh agama untuk mendampingi para tahanan yang mengalami trauma tersebut. Menurutnya, psikolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta telah dihubungi dan akan memberikan pendampingan.
Selain mengobati trauma para tahanan, pihak lapas juga akan menyembuhkan trauma psikologis para sipir yang bertugas pada malam tersebut. Pendampingan ini, menurutnya, penting guna mengembalikan mental petugas sehingga bisa kembali bekerja maksimal.
Besok, tutut Sukamto, sel tahanan A5 blok Anggrek akan dilakukan perbaikan, seperti mengganti karpet dan mengecat dinding. Setelah itu, sel akan digunakan kembali.
"Segera kita perbaiki. Kita sudah bicara dengan 31 tahanan dan mereka bersedia menempati sel yang sama," ujarnya.
Rencananya, sebelum digunakan kembali, sel tersebut akan didoakan sekaligus mendoakan empat tersangka yang menjadi korban dalam penyerangan kelompok bersenjata tersebut.
"Apa pun latar belakangnya, mereka juga sesama kita. Jadi, sudah kewajiban kita untuk mendoakan agar arwahnya diterima dan keluarga dikuatkan," imbuh Sukamto. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Saksikan Pembantaian, Tahanan Lapas Cebongan Trauma
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/03/saksikan-pembantaian-tahanan-lapas.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Saksikan Pembantaian, Tahanan Lapas Cebongan Trauma
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Saksikan Pembantaian, Tahanan Lapas Cebongan Trauma
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar