Ribuan Penonton Terpukau Teatrikal Peperangan BLA

Written By Unknown on Minggu, 24 Maret 2013 | 12.14

Sabtu, 23 Maret 2013 18:40 WIB

BUM.., tar... tar... "Maju, maju, maju". Bunyi ledakan lodong yang bersahut-sahutan disusul dengan bunyi petasan yang terus terdengar di udara kawasan depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, serta teriakan puluhan orang yang mengenakan kostum tentara masa kemerdekaan, berhasil menyita ribuan orang yang hadir. Bahkan tak sedikit warga yang mengaku merasa merinding saat mendengar suasana adegan peperangan itu berlangasung.

Ditambah lagi saat adegan berlangsung itu, penonton mendapat paparan narasi peperangannya yang dibacakan panitia. Sehingga suasana masa peperagan Bandung Lautan Api yang terjadi pada 23 Maret menjelang 24 Maret 1946 itu begitu terasa di benak para penonton.

"Awalnya kaget, saat dengar lodong dan petasan yang terus terdengar di udara. Tapi setelah mendengar narasi dan teriakan tentara kita, maju, maju, wah bulu kuduk merinding juga. Mudah-mudahan ini jadi pengalaman berharga juga buat anak-anak muda," kata Gunawan (43) warga Jalan Surapati Bandung yang saat itu juga mengajak dua anaknya bersama sang istri untuk menonton acara Bandoeng Laoetan Onthel III.

Aksi teatrikan yang diawali dengan backsound peperangan mulai dari bunyi pesawat udara, iring-iringan mobil perang serta bunyi dentuman bom dan bunyi senapan itu dilanjutkan dengan aksi motor-motor gede yang berputar-putar di Jalan Diponegoro. Lalu disusul dengan iring-iringan mobil jip berbendera Belanda dari arah barat. Tak lama kemudian, dari arah timur puluhan orang yang berkostum TKR dan badan-badan perjuangan serta rakyat Bandung menyerbu pasukan Belanda.

Peperangan itu menggambarkan suasana penggempuran Kota Bandung pada 23 Maret menjelang 24 Maret 1946 sekitar pukul 22.00 - 04.00. Bersamaan dengan pembumihangusan Kota Bandung dari sektor timur bergerak pasukan bersenjata yang terdiri dari TKR dan badan-badan perjuangan serta rakyat Bandung yang melancarkan serangan kepada musuh yang berkedudukan di Jalan Supratman, Jalan Aceh, Jalan Kalimantan, termasuk Jalan Diponegoro saat itu.

Sebelumnya dijelaskan bahwa kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 itu tidak serta merta langsung mengubah situasi bangsa terjajah menjadi bangsa merdeka. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, Inggris diberi tugas Recovery of Allied Prisoners of War and Interneers (RAPWI) untuk mengurusi pemulangan tawanan perang dan interniran sekutu di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, pejuang Indonesia tidak pernah tinggal diam, selalu melakukan perlawanan demi perjuangan kemerdekaan yang sudah diproklamirkan. Seperti peristiwa pertempuran Bojong Kokosan, yang berlanjut dengan Bandung Lautan Api.

Perlawanan itu terjadi, karena selain bertugas RAPWI, Sekutu juga ingin menguasai Kota Bandung. Bahkan Sekutu pada 27 November 1945 mengeluarkan ancaman kepada pemerintah Indonesia untuk mengosongkan Kota Bandung bagian utara dari pejuang dengan batas jalan kereta api. Karena terus ada perlawanan dari pejuang di Bandung diawali dengan penghadangan pengiriman perbekalan dari Sukabumi ke Cianjur di Fokkersweg (Jalan Garuda, Bandung sekarang) pada 20 Maret 1946, Sekutu semakin marah dan mengultimatum agar seluruh pasukan Indonesaia harus sudah mengosongkan Kota Bandung pada tanggal 24 Maret 1946 sebelum pukul 24.00. Dan terjadilah serangan umum Bandung Lautan Api.

Aksi teatrikal yang diakhiri dengan keberhasilan pejuang Indonesia mengusir Sekutu itu ditutup dengan pengibaran Bendera Merah Putih sambil menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Semua hadirin pun ikut bernyanyi sambil berdiri tegap dan menghormat kepada bendera. Dan teriakan merdeka pun terdengar beberapa kali setelah menyanyikan lagu kebangsaan. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Ribuan Penonton Terpukau Teatrikal Peperangan BLA

Dengan url

http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/03/ribuan-penonton-terpukau-teatrikal.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ribuan Penonton Terpukau Teatrikal Peperangan BLA

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ribuan Penonton Terpukau Teatrikal Peperangan BLA

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger