Rabu, 13 Februari 2013 11:54 WIB
ENTAH
kapan orang-orang itu melakukannya. Tapi yang pasti, gambar-gambar para calon gubernur dan wakilnya itu tiba-tiba saja sudah tertancap di pohon-pohon peneduh di sejumlah ruas jalan. Pakunya besar-besar, seperti yang tampak di Jalan Pandanwangi, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, beberapa pekan ini.Tentu saja, bukan hanya di Jalan Pandanwangi foto-foto sejenis terlihat. Di beberapa ruas jalan, pemandangan serupa juga kerap terlihat. Tak hanya di jalan-jalan kompleks yang kerap luput dari pantauan petugas, tapi juga di Jalan Soekarno Hatta, meski hanya beberapa saja. Padahal, jujur saja, sekalipun murah dan tentu saja mudah, kampanye seperti ini sudah tak efektif lagi, karena warga sudah lebih mengerti dan lebih sadar akan lingkungan, dan mereka tahu bahwa memaku pohon itu keterlaluan.
Jalan Pandanwangi sendiri bukanlah jalan menuju hutan belantaran atau perkebunan sawit sekalipun kerusakannya sudah sangat parah. Jalan yang di beberapa titiknya mirip kubangan kerbau ini adalah utama menuju sejumlah kompleks besar di kawasan sebelah timur Kabupaten Bandung. Itu sebabnya, barangkali, pemasangan gambar para calon di lokasi ini dianggap efektif mendongkrak perolehan suara, karena sekalipun jalannya jelek dan tanpa lampu penerang jalan, jalan ini adalah jalan yang ramai dilewati warga setiap harinya.
Tapi, mari sebentar saja, kita coba berpikir dengan cara berbeda, seperti cara berpikir para pengendara ketika mau tak mau harus melewati ruas jalan yang rusak ini setiap harinya. Boro-boro memperhatikan gambar para calon yang dipaku di pohon-pohon, untuk memilih jalan yang agak aman saja agar tak terjatuh, betapa sulitnya, begitu repotnya. Katakanlah, Anda bernasib buruk, mobil Anda selip, atau sepeda motor Anda terjatuh di jalan jelek itu, senyuman para calon di gambargambar yang ditancapkan di pohon-pohon itu akan terasa begitu menyebalkan. Cara kampanye keliru? Saya kira iya.
Cara kampanye lain yang tampaknya juga harus mulai dievaluasi kembali oleh para tim sukses calon kepala daerah adalah memasang baliho-baliho besar dengan hanya berpenopang bambu, yang tentu saja akan sulit bertahan ketika angin besar bertiup seperti yang belakangan ini kerap terjadi. Jika baliho-baliho yang "tidak aman" ini diletakkan di median jalan yang ramai seperti yang terlihat di Jalan Soekarno Hatta akhir-akhir ini, jelas bahayanya akan semakin besar. Dan, sekali lagi, jangan menganggap warga Jabar tak mengerti dengan bahaya seperti ini. Sekarang, mungkin belum ada pengendara yang celaka karena tertimpa baliho-baliho "bambu" yang roboh. Tapi, kenapa harus menunggu jika bisa mencegah?
Masa kampanye Pilgub Jabar sendiri masih tersisa lebih dari sepekan sebelum masa tenang datang, 20 Februari nanti. Masih ada waktu untuk merebut simpati dengan melakukan hal-hal yang benar. Sebab, apa yang bisa kita harapkan dari pemimpin yang saat berkampanye saja sudah berbuat hal yang tidak baik.
Jangan memilih para cagub yang gambarnya dipaku di pohonpohon. Tapi siapa? Mudah-mudahan ada perubahan. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Gambar Cagub di Pohon-pohon
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/02/gambar-cagub-di-pohon-pohon.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Gambar Cagub di Pohon-pohon
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar