Senin, 10 Desember 2012 11:12 WIB
"Kondisi saat ini memang rumit, tapi bukan berarti Persib akan pindah ke LPI karena hal itu harus melalui keputusan bersama manajemen Persib. Saya hanya ingin kedua kubu ini berdamai sehingga tidak ada lagi dualisme kepengurusan yang melahirkan dualisme kompetisi," kata Umuh kepada Tribun, melalui sambungan telepon, Senin (10/12).
Dengan adanya dualisme ini, kata Umuh, tidak hanya klub saja yang dirugikan. Namun, dualisme ini menyakiti bangsa dan negara. Apalagi, jika sanksi FIFA telah dijatuhkan pada Indonesia.
"Klub sudah tentu rugi. Apalagi bangsa dan negara ini yang mencintai sepakbola. Saya ingin musim depan dualisme ini segera selesai. Harapan saya, kedua pihak ini harus bijak menyelesaikan masalah yang ada, utamakan kepentingan bangsa dan negara, karena hanya dengan itu semua kekisruhan ini bisa berakhir," katanya.
Ditambahan Umuh, melihat kondisi saat ini yang semakin tidak menentu, pihaknya benar-benar tidak ingin Indonesia mendapat sanksi dari FIFA. Pasalnya, banyak kerugian yang akan dialami.
"Persib punya pemain berkualitas. Di Indonesia juga banyak, tapi bagaimana kalau disanksi, para pemain berkualitas ini tidak bisa bermain di timnas, padahal bermain di timnas menjadi cita-cita setiap pemain," ujarnya. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Umuh: Dualisme Menyakiti Bangsa dan Negara
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2012/12/umuh-dualisme-menyakiti-bangsa-dan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Umuh: Dualisme Menyakiti Bangsa dan Negara
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Umuh: Dualisme Menyakiti Bangsa dan Negara
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar