Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
GARUT, TRIBUNJABAR.CO.ID - Dalam audiensi di Aula Paripurna DPRD Kabupaten Garut, Kamis (9/4), para penambang dan warga dari kaki Gunung Guntur menyampaikan aspirasinya mengenai dampak penutupan kawasan kaki Gunung Guntur dari aktivitas penambangan.
Perwakilan warga kaki Gunung Guntur, Edi Afif, mengatakan seharusnya pemerintah bermusyawarah dengan warga sebelum menutup Gunung Guntur dari aktivitas penambangan, Senin (6/4).
Akibat penutupan tersebut, katanya, warga yang sebagian besar bermata pencaharian penambang pasir dan batu di kaki Gunung Guntur terhenti. Karenanya, mereka kesulitan mendapat uang untuk kebutuhan harian keluarganya.
Hal serupa dikatakan penambang pasir dari Babakan Pasantren di kaki Gunung Guntur, Ayo Teja. Dia mengatakan penutupan kawasan galian pasir tersebut dilakukan secara sepihak. Patok-patok batas cagar alam dengan tanah carik desa dan tanah pribadi, katanya, dipasang BKSDA tanpa konfirmasi pihak warga dan desa.
"Kami kebingungan untuk mendapat uang karena pekerjaan kami terhenti. Kami dilarang menambang, walaupun itu di lahan carik desa dan lahan pribadi. Kami tidak takut senjata petugas, kami akan lebih panas dengan teriakan istri dan anak yang kelaparan," kata Ayo.
Nia, pedagang di warung di kaki Gunung Guntur, mengatakan sejak ditutup empat hari lalu, para pedagang di kawasan tersebut tidak mendapat penghasilan. Betapa tidak, para penambang yang biasanya mengunjung warungnya tidak bekerja.
Keluhan pun diungkapkan oleh pengusaha pengangkutan bahan tambang, Sigit. Ucapnya, pemerintah harus memperhatikan juga nasib para pengusaha angkutan, sopir, dan pihak lainnya yang bergantung pada sektor pertambangan. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Dia Curhatan Warga Gunung Guntur di Gedung Dewan
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2015/04/ini-dia-curhatan-warga-gunung-guntur-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Dia Curhatan Warga Gunung Guntur di Gedung Dewan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ini Dia Curhatan Warga Gunung Guntur di Gedung Dewan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar