HEADLINE Tribun Jabar, Kamis (25/12/2014) menyajikan perayaan Natal di kawasan Bandung Selatan. Seperti perayaan Natal di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) PNIEL Yudha Wyogrha, di Kompleks Yon Zipur 3, Kampung Bojongasih, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot. Biasanya, Natal dirayakan oleh ratusan orang jemaat.
Mereka berasal dari sekitar Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Baleendah. Namun karena keadaan yang darurat, pihak gereja tidak mengharuskan jemaat merayakan Natal di gereja.
"Pohon Natal tetap ada walau alakadarnya," kata Andiasis Palandeng, pengurus GPIB PNIEL Yudha Wyogrha. "Perayaan Natal saat banjir itu menguji iman. Daripada merayakan Natal berlebihan, uang yang ada lebih baik kita sumbangkan untuk para korban banjir. Kami masih beruntung. Di sini banjir tidak terlalu parah, tidak seperti di titik-titik yang lain," lanjutnya.
Bagaimana perayaan misa di tengah keprihatinan ini, selengkapnya bisa dibaca di edisi cetak Tribun Jabar hari ini.
Memasuki hari ketujuh banjir, sejumlah pengungsi mulai mengeluh terserang gatal. "Dari semalam gatal. Karena suka kerendam banjir," ujar Yuli (29), warga RT 03/11, Kampung Kaum, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, saat memeriksakan diri di posko pengobatan di markas Koramil Dayeuhkolot.
Selain gatal, Yuli mengaku terserang diare. Air minum yang tidak bersih dan kurangnya pasokan makanan membuat Yuli terserang penyakit. Bagaimana penanganan warga yang terserang gatal atau penyakit lainnya, selengkapnya bisa dibaca di edisi cetak, Tribun Jabar, Kamis (25/12/2014). (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Gereja Digenangi Air, Perayaan Natal Saat Banjir Menguji Iman
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/12/gereja-digenangi-air-perayaan-natal.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Gereja Digenangi Air, Perayaan Natal Saat Banjir Menguji Iman
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Gereja Digenangi Air, Perayaan Natal Saat Banjir Menguji Iman
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar