Sugiri U. A
Wartawan Tribun
PERSIB Bandung, Arema Cronus, Persipura Jayapura, dan Pelita Bandung Raya (PBR) melaju ke babak semifinal LSI 2014. Persib dan PBR menjadi wakil dari Grup L sedangkan Arema dan Persipura datang dari Grup K.
Menyebut nama Persib, Arema, dan Persipura, tak ada yang aneh. Tapi dengan PBR, yang secara materi di bawah tiga kontestan lainnya, agak mengejutkan. Tim sekota Persib itu awalnya hanya memasang target bertahan di LSI musim depan karena memegang pengalaman musim lalu.
Menjadi bagian Kota Bandung pada musim 2013, tim The Boys Are Back hampir terlempar ke Divisi Utama. Mereka terselamatkan laga play-off dengan Persikabo Bogor. Kemenangan mengantarkan tim yang kini dilatih Dejan Antonic tetap bertahan di kasta sepak bola tertinggi Tanah Air.
Target bertahan di LSI berubah seiring perjalanan waktu. Memainkan 20 laga fase reguler, tiket babak delapan besar didapat setelah adu sprint dengan Persija Jakarta di pengujung. Bergabung dengan Persib, Mitra Kukar, dan Persebaya Surabaya, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan meraih tiket ke empat besar setelah kemenangan 2-1 atas Persib pada laga terakhir, Kamis (30/10).
Lalu, apa yang bisa dilakukan PBR di babak semifinal? Melawan Persipura Jayapura yang berstatus juara bertahan menjadi batu terjal untuk merengkuh tiket final. Tapi, tak perlu membayangkan apa yang terjadi dengan PBR di laga itu, pun seandainya mereka lolos ke final. Sekarang, bayangkan saja PBR yang menjadi juara LSI 2014!
Jika Anda bobotoh Persib, tentu tak bisa membayangkan hal itu terjadi. Tapi di lapangan, semuanya bisa terwujud dan bukan mustahil tim yang seakan menjadi "anak tiri" di Bandung ini keluar sebagai kampiun. Lebih menyesakkan seandainya gelar didapat setelah mengalahkan Persib di partai puncak.
Sebagai tim underdog, PBR bisa melakukan apa saja dengan kelemahannya. Yang dilakukan selama ini, PBR selalu menganggap dirinya tim dengan kualitas materi pas-pasan yang beda jauh jika dibandingkan dengan Persib atau Arema.
Jurus itu ternyata ampuh. Mereka main nothing to lose dan itu memberikan tekanan luar biasa kepada lawan yang dihadapi. Lihat saja, Persib harus kalah dua kali dari empat perjumpaan musim ini. Satu laga lainnya berakhir imbang, yang artinya, Maung Bandung hanya sekali meraih kemenangan.
Secara target, PBR sudah terlalu jauh melangkah. Kondisi itu membuat pemain bisa tampil lepas. Mereka tak lagi terbebani keinginan manajemen meski kemudian ada revisi karena kepalang tanggung meraih tiket babak delapan besar dan kini akan tampil di semifinal.
Seandainya PBR menjadi juara, pihak yang paling sakit tentu saja Persib. Apalagi, manajer Umuh Muchtar sempat mengatakan PBR tak layak lolos ke semifinal meski kemudian dia meralat ucapannya setelah melihat bagaimana cara PBR mencari tiket sendiri di depan matanya: mengalahkan Persib yang bertekad menjegalnya.
Siapa pun yang menjadi juara setelah final pada 7 November mendatang, semoga saja keberadaan dua tim Bandung di semifinal memberi dampak signifikan pada geliat dunia sepak bola Jawa Barat secara umum. Keadaan ini harus dijadikan momentum menciptakan bibit-bibit pemain lokal yang kelak sangat bangga menjadi bagian Persib maupun PBR yang musim depan akan berubah nama menjadi Bandung Raya.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Membayangkan PBR Juara
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/11/membayangkan-pbr-juara.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Membayangkan PBR Juara
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar