CIANJUR, TRIBUN - Para perajin tusuk sate di RT 1/2 Kampung Cipicung, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur tak kesulintan mencari bahan baku yakni pohon bambu. Pohon Bambu masih melimpah di Kecamatan Cugenang.
Para perajin tusuk sate tak perlu mencari bahan baku sampai ke luar kecamatan sehingga bisa menekan ongkos produksi. Itu mengapa warga Kampung Cipucung pun tetap menjalani dan bersyukur dengan profesinya lantaran masih bisa terus dilakoni selama puluhan tahun.
"Satu batang bambu Rp 20 ribu. Biasanya satu batang bisa menghasilkan 25 ribu tusuk sate. Yang menjadi kendala dalam usaha ini adalah minimnya tenaga kerja walau hampir semua warga di Kampung ini menjadi perajin. Sebab kebutuhan tusuk sate belum pernah berkurang," kata ujar Kordinator perajin tusuk sate di Kampung Cipicung atas, Edi (63) kepada Tribun, Minggu (28/9).
Seperti diberitakan sebelumnya, perajin tusuk sate di RT 1/2 Kampung Cipicung atas, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mulai kebanjiran pesanan jelang Iduladha. Permintaan tusuk sate di Kampung Cipicung mengalami peningkatan sampai 100 persen sejak seminggu terakhir ini.
Sekitar 100 perajin di kampungnya mulai lembur dari pagi sampai malam untuk membuat tusuk sate. Sebab para pedagang di sejumlah pasar di Bogor dan Jakarta membutuhkan sekitar 4 juta sampai 6 juta tusuk sate jelang hari raya kurban yang jatuh pada Minggu 5 Oktober 2014. (cis)
Anda sedang membaca artikel tentang
Bahan Baku Tusuk Sate Melimpah di Cugenang
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/09/bahan-baku-tusuk-sate-melimpah-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bahan Baku Tusuk Sate Melimpah di Cugenang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Bahan Baku Tusuk Sate Melimpah di Cugenang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar