Pemkab Garut Antisipasi Dampak Kemarau di 18 Kecamatan

Written By Unknown on Selasa, 12 Agustus 2014 | 12.14

GARUT, TRIBUN - Musim kemarau yang diperkirakan datang beberapa pekan lagi dapat menyebabkan bencana kekeringan dan krisis air bersih di 18 dari 42 kecamatan di Kabupaten Garut.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya dari BMKG, kemarau cukup panjang diperkirakan terjadi setelah musim hujan sejak Januari 2014. Padahal sebelumnya, kemarau tahun ini disebut sebagai kemarau basah karena selalu diselingi hujan.

"Kami tengah bersiaga menghadapi kemarau panjang yang dapat berimbas pada 18 kecamatan. Karena itu, masyarakat diimbau untuk waspada dengan dampak dari anomali cuaca ini," kata Bupati.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dik Dik Hendrajaya, mengatakan sebelumnya mengajukan penanganan dampak bencana kekeringan di 13 kecamatan. Namun kini, menjadi 18 kecamatan.

"Agustus-September ini diperkirakan mulai kemarau dan bisa saja berakhir pada Januari-Februari. Kami harap dampak kemarau tidak terlalu parah," katanya Dik Dik, Senin (11/8/2014).

Ke-18 kecamatan yang diperkirakan terkena dampak kekeringan adalah Kecamatan Cibatu, Selaawi, Cibiuk, Leuwigoong, Karangpawitan, Sukawening, Karangtengah, Malangbong, Kersamanah, Baluburlimbangan, Bungbulang, Pakenjeng, Pamulihan, Singajaya, Cihurip, Mekarmukti, Samarang, dan Sukaresmi.

"Kami akan menanggulangi krisis air bersih yang diperkirakan terjadi di 18 titik tersebut dengan pembangunan pompa air bagi daerah yang memiliki sumber air dalam tanah, pipanisasi bagi daerah yang memiliki sumber air cukup jauh, dan suplai air bersih langsung menggunakan kendaraan tanki bagi daerah yang tidak memiliki sumber air manapun," kata Dik Dik.

Sebelumnya, terdapat 13 titik yang diprediksi mengalami kekeringan tersebut, di antaranya Desa Depok di Kecamatan Pakenjeng, Desa Mekarsari di Kecamatan Mekarmukti, Desa Wangunjaya dan Kawasan Gunungjampang di Kecamatan Bungbulang, serta Desa Sukamanah di Kecamatan Bayongbong.

Titik yang diprediksi akan mengalami krisis air bersih lainnya adalah Desa Surabaya di Kecamatan Baluburlimbangan, Desa Mekarmulya di Kecamatan Talegong, dan Desa Sukawangi di Kecamatan Malangbong.

Kawasan rawan krisis air bersih lainnya adalah Desa Margamulya di Kecamatan Leuwigoong, Desa Sukahaji di Kecamatan Sekawening, Desa Sukamanah di Kecamatan Wanaraja, Desa Sukahurip di Kecamatan Pangatikan, dan kawasan Simpang di Kecamatan Cikajang.

Data tersebut diperoleh dari hasil penelusuran BPBD bersama Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Garut di lapangan, serta laporan setiap kecamatan. Selain pengadaan sumur bor, pipanisasi, dan pengadaan air bersih, pihaknya berencana memberikan 2.000 jeriken air kepada warga.

Pengadaan instalasi penyedia air bersih ini, katanya, di antaranya dipenuhi dengan mengajukan sarana yang dibutuhkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau BPBD Provinsi Jawa Barat. Pihaknya pun mengajukan pengadaan kendaraan tanki air sehingga memudahkan distribusi air bersih dari PDAM.

Tahun 2013, katanya, terdapat 10 titik yang mengalami krisis air bersih. Pembangunan sumur bor dan pipanisasi, katanya, baru dilaksanakan di tujuh titik di antaranya. Sedangkan sisanya, diatasi dengan penyuplaian langsung air bersih menggunakan tanki.

"Setelah kita buatkan sumur bor, pompa air, atau pipanisasi, kita serahkan kepada warga. Pembangunan sesuai kebutuhan daerahnya, dipilih salah satu. Pengelolaan dan pemeliharaanya bisa dilakukan dengan pembentukan Badan Usaha Milik Desa atas pengelolaan instalasi air bersih itu," katanya. (sam)

Selengkapnya, bisa dibaca di koran Harian Pagi Tribun Jabar, Selasa (12/8/2014).


Anda sedang membaca artikel tentang

Pemkab Garut Antisipasi Dampak Kemarau di 18 Kecamatan

Dengan url

http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/08/pemkab-garut-antisipasi-dampak-kemarau.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pemkab Garut Antisipasi Dampak Kemarau di 18 Kecamatan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pemkab Garut Antisipasi Dampak Kemarau di 18 Kecamatan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger