JAKARTA, TRIBUN - Taman hiburan yang sarat dengan berbagai wahana bertema augmented reality? Kenapa tidak? Itulah yang dicita-citakan ingin dibangun oleh AR&co., perusaan teknologi asal Indonesia yang pada awalnya didirikan untuk keperluan branding.
Belakangan, AR&co. berminat merambah ranah bisnis lain berupa taman hiburan (theme park).
"Mengapa taman hiburan? Soalnya, di negara-negara tetangga, theme park ini sedang berkembang. Di Singapura ada Universal Studio. Di Thailand, kami sendiri terlibat dalam pengembangan taman hiburan di Pattaya, bekerjasama dengan Cartoon Network," ujar Managing Director AR&co., Peter Shearer, dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Peter mengatakan phaknya masih menggodok konsep taman hiburan yang bersangkutan. Rencananya, AR&co. akan membangun theme park dalam ruangan bertema teknologi
Dalam theme park itu, nantinya pengunjung bisa mencoba wahana-wahana augmented reality yang menjadi spesialisasi perusahaan ini.
Salah satu contoh yang diberikan Peter berupa photo booth dengan kemampuan mengenali wajah. Dengan teknologi augmented reality, pengunjung bisa mengubah-ubah bentuk wajahnya menggunakan grafis 3D yang digabungkan dengan tangkapan gambar dari dunia nyata.
AR&co. sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan pihak lain dari luar negeri untuk mewujudkan rencana taman hiburan tersebut. Proyek itu diharapkan bisa rampung dalam dua tahun ke depan.
"Untuk investasinya sendiri masih fleksibel. Nanti jika kami sudah menetapkan lahannya bisa dikalkulasi lagi," kata Peter.
Pelopor
AR&co. yang namanya merupakan kependekan dari Augmented Reality & co adalah salah satu perusahaan teknologi yang mempelopori penggunaan augmented reality di Indonesia. Berada di bawah naungan grup pemasaran brand WIR Group, AR&co didirikan tahun 2009.
Oik Yusuf/ Kompas.com
Managing Director AR&co., Peter Shearer, memegang trofi penghargaan Innovative 40 di Jakarta, Rabu (30/4/2014)
"Awalnya hanya coba-coba. Ketika mencari inovasi untuk d, kami mengeksplorasi augmented reality," jelas Peter.
Ketika itu, AR&co yang masih beranggotakan empat orang mendapat kesempatan menangani proyek dua klien besar yang bergerak di bidang industri minuman kemasan dan telekomunikasi.
"Dari pengalaman menggarap proyek dua klien itu, potensi AR&co makin tergali," kata Peter.
Hingga kini, perusahaan tersebut telah menangani lebih dari 300 proyek augmented reality. Jumlah tenaga kerjanya pun bertambah menjadi 42 orang,
Peter mengaku pihaknya seringkali terlibat kerjasama dengan perusahaan-perusahaan hiburan besar asal luar negeri, termasuk Disney, Marvel, dan kini dengan Cartoon Network untuk pengembangan taman hiburan "Amazon" di Thailand.
Pada 2013 lalu, AR&co terpilih menjadi salah satu dari 40 perusahaan dalam daftar penghargaan Innovative 40 dari majalah ekonomi asal Inggris, The New Economy, karena dinilai berhasil membuahkan inovasi di bidang augmented reality. Inovasi ini termasuk penerapan augmented reality dengan efek 4D, dan facial recognition.
Sebagai seorang pelaku industri augmented reality, Peter mengikuti perkembangan di bidang tersebut. Dia sendiri mengaku tertarik dengan masa depan teknologi yang disebutnya sudah semakin akrab dengan publik ini.
"Facebook dan Google kini mengusung jenis teknologi yang berseberangan. Facebook mengedepankan virtual reality lewat (headset VR) Oculus Rift yang baru diakuisisi, sementara Google mengembangkan augmented reality dengan Google Glass. Gabungan kedua teknologi ini disebut mixed reality. Menarik untuk diperhatikan perkembangannya ke depan seperti apa," pungkas Peter. (Oik Yusuf/kompas.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Taman Hiburan Teknologi Segera Hadir di Indonesia
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/05/taman-hiburan-teknologi-segera-hadir-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Taman Hiburan Teknologi Segera Hadir di Indonesia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Taman Hiburan Teknologi Segera Hadir di Indonesia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar