Murid SDN Dayeuhmanggung II Numpang Belajar di Sekolah Lain

Written By Unknown on Selasa, 13 Mei 2014 | 12.14

GARUT, TRIBUN - Murid SDN Dayeuhmanggung II di Kecamatan Cilawu terpaksa belajar di Madrasah Al Mubarokah sejak ruang kelas mereka ambruk hampir dua tahun lalu. Ruang kelas di madrasah yang tanpa sekat membuat kegiatan belajar mengajar tidak pernah kondusif.

Kepala SDN Dayeuhmanggung II, Herawan, mengatakan sekolahnya awalnya memiliki lima ruang kelas dan satu ruang guru. Pada 2012, ruang Kelas III serta ruang guru ambruk dan tak dapat digunakan sejak itu. Sedangkan tahun ajaran ini, terdapat 197 murid di sekolah tersebut.

Di sekolah tersebut, dua ruang lainnya berkondisi lapuk karena tidak direnovasi maksimal sejak dibangun pada 1981. Satu ruangan lapuk di antaranya digunakan kegiatan belajar mengajar murid kelas VI. Sedangkan, satu ruangan lapuk lainnya digunakan bersama-sama oleh murid kelas I, kelas II, ruang guru, dan perpustakaan.

Baru dua ruang yang direnovasi kemudian digunakan untuk kelas III dan IV. Karena itu, sebanyak 40 murid kelas V yang dipecah menjadi kelas A dan B belajar di madrasah. Mereka tidak kebagian ruangan kelas di sekolahnya sendiri.

"Pihak madrasah sebenarnya meminjamkan kelas ini secara gratis. Hanya saja, kami merasa berkewajiban membayarnya. Uangnya Rp 100 ribu per bulan untuk setiap kelas. Dana terpaksa kami ambil dari Dana BOS karena tidak mungkin memungut dari murid," kata Herawan saat ditemui di madrasah tersebut, Selasa (13/5).

Dua kelas madrasah ini telah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar murid kelas V A dan V B selama hampir dua tahun. Dua kelas tanpa sekat tersebut, tuturnya, kerap membuat kondisi belajar murid sangat terganggu. Sebab, kedua guru mengajar masing-masing kelasnya dalam waktu bersamaan.

Murid kelas V, Rian Nurjaman (11), mengatakan sangat tidak nyaman belajar di madrasah tersebut. Dia sering kebingungan dan tidak bisa berkonsentrasi saat gurunya mengajar di depan kelas. Aktivitas belajar mengajar kelas lain di sebelahnya kerap mengganggunya.

"Saya belajar Bahasa Indonesia, tetapi di sebelah saya belajar IPA. Kadang suka memperhatikan yang di sebelah jadinya. Belajarnya susah kalau seperti ini terus. Lucunya kalau dua gurunya membacakan buku di depan barengan, sampai tidak mengerti apa yang dikatakan," kata Rian.

Murid kelas V lainnya, Riska (11), berharap pemerintah segera memperbaiki sekolahnya. Dengan demikian, murid kelas V dapat belajar di sekolahnya sendiri. Para murid yang belajar di kelas yang sudah lapuk pun tidak usah lagi khawatir dengan atap yang bocor saat hujan.

"Kasihan kelas I dan kelas II, belajarnya gantian. Itu juga bersatu dengan ruang guru sama perpustakaan. Jadinya orang jarang ke perpustakaan. Kalau bocor lebih kasihan lagi. Ini juga madrasahnya cukup jauh dari sekolah," katanya. (Sam)


Anda sedang membaca artikel tentang

Murid SDN Dayeuhmanggung II Numpang Belajar di Sekolah Lain

Dengan url

http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/05/murid-sdn-dayeuhmanggung-ii-numpang.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Murid SDN Dayeuhmanggung II Numpang Belajar di Sekolah Lain

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Murid SDN Dayeuhmanggung II Numpang Belajar di Sekolah Lain

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger