ALMARHUM Djuhri Masdjan atau H Jojon, pelawak senior, dimakamkan di TPU Blender, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (6/3) siang.
Lokasi permakaman Jojon di Blok A3 A tidak jauh dari kantor pengelola TPU Blender. Blok A3 A terletak di depan kantor pengurus TPU Blender. Jojon dimakaman tidak jauh dari makam bapaknya, almarhum Maspura Dibja, dan ibunya, Salmiah.
Heru Khaerudin (35), keponakan Jojon, mengatakan, lokasi permakaman Jojon di TPU Blender atas permintaan keluarga besar. "Kebetulan di sini juga ada makam bapak dan ibunya, atau kakek nenek saya, juga makam bapak saya, yang juga kakak H Jojon," kata Heru di TPU Blender.
Menurut pantauan Warta Kota di TPU Blender, ratusan warga menyemut di lokasi permakaman untuk melihat dari dekat proses pemakaman komedian senior itu.
Sejumlah artis dan pelawak Ibu Kota turut menyaksikan pemakaman Jojon, di antaranya Eko dan Akri Patrio, Tukul Arwana, Deswita Maharani, Bopak, dan sejumlah artis lainnya.
Di mata Heru, Jojon adalah sosok pengganti orang tuanya. Heru mengaku, sepeninggal bapaknya, ia sempat diurus oleh Jojon. "Sekarang sosok yang sudah saya anggap sebagai bapak sudah meninggal," katanya dengan nada sedih.
Adi Jojon, anak sulung Jojon, merasa ada firasat sesaat sebelum ayahnya itu mengembuskan napas terakhir di RS Ramsey Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis pagi.
Begitu bangun, Kang Adi, begitu Adi Jojon biasa disapa, tiba-tiba mendengar kabar ada motor yang hilang di halaman rumahnya. Kang Adi segera mencari tahu kebenaran berita tersebut. Ketika itu, juga Kang Adi mendapat kabar ayahnya telah tiada.
"Saya sempat ada firasat, kehilangan kendaraan di rumah," kata Kang Adi di rumah duka, di Jalan Puri Pangeran No 3, Imperial Golf Estate, Sentul City, Kabupaten Bogor, Kamis siang, sebelum jenazah ayahnya disalatkan, lalu dikuburkan.
Kang Adi bernapas lega setelah motornya tetap ada di rumah dan tidak hilang. Namun, sejurus kemudian, Kang Adi justru syok ketika datang kabar ayahnya meninggal dunia di rumah sakit karena serangan jantung dan asma. "Saya kehilangan Papa," ucap Kang Adi.
Meski kaget dan terkejut, Kang Adi berusaha untuk mengikhlaskan kepergian sang ayah. "Ini sudah jalan Allah. Sudah takdir-Nya," kata sulung dari tujuh bersaudara tersebut.
Sebelum meninggal, Jojon sempat berpesan pada anak tertuanya itu. "Saya diminta meneruskan rintisan ayah saya dan terus mengembangkan seni budaya, khususnya Betawi," ujar Kang Adi, yang tetap tegar.
Jojon punya keinginan yang belum terlaksana sampai ia menghembuskan terakhir di Rumah Sakit Ramsey Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (6/3) pagi.
Jojon sempat mengungkapkan keinginannya sebelum ia dirawat di rumah sakit karena asma. Rupanya anggota grup lawak Jayakarta ini ingin melihat anaknya diwisuda. "Beliau punya keinginan untuk menunggui adik saya di wisuda," ucap Adi.
Keluarga diwakili Adi berkali-kali meminta maaf jika ayahnya banyak salah selama hidup. Jojon meninggalkan seorang istri, tujuh anak, enam cucu, dan seorang cicit. (warta kota)
Anda sedang membaca artikel tentang
Belum Sempat Lihat Anaknya Diwisuda
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/03/belum-sempat-lihat-anaknya-diwisuda.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Belum Sempat Lihat Anaknya Diwisuda
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Belum Sempat Lihat Anaknya Diwisuda
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar