JAKARTA, TRIBUN - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mulai menerima kunjungan dari kerabat dan keluarganya di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (13/1/2014). Anas mendekam di Rutan KPK sejak Jumat (10/1/2014) sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang dan proyek lain.
Sekitar pukul 09.50 WIB, Anas kedatangan mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto dan adiknya, Anna Luthfie. "Iya, baru mau menengok hari ini," kata Tri Dianto saat mendaftarkan diri sebagai pengunjung di Rutan KPK, Kuningan, Jakarta, Senin.
Tri Dianto yang datang bersama Anna itu mengaku membawakan baju, kitab suci, dan makanan untuk Anas. Kepada media, Anna mengatakan bahwa dia membawakan buku karangan Tan Malaka untuk kakaknya. Namun, Anna tidak menyebutkan judul buku yang dibawanya tersebut.
"Itu bukan permintaannya, saya yang bawakan," tuturnya.
Anna dan Tri Dianto adalah tamu pertama Anas. Sejak ditahan di Rutan KPK, Anas baru bisa dikunjungi hari ini. Pasalnya, kunjungan keluarga atau kerabat untuk tahanan Rutan KPK maupun Rutan Guntur dijadwalkan setiap hari Senin dan Kamis.
Di luar jadwal kunjungan, keluarga atau kerabat dilarang berkunjung. Sementara tim pengacara diperbolehkan berkunjung setiap hari kerja sejak Senin hingga Jumat. Pada Sabtu (11/1/2014), kerabat Anas yang bernama Yulianto Wahyudin juga menyambangi Gedung KPK dengan membawakan buku.
Dari sampulnya, buku yang ditenteng Yulianto itu berjudul Merdeka 100%: Tiga Percakapan Ekonomi Politik, karya Tan Malaka. Namun, hari itu Yulianto terpaksa membawa kembali buku itu karena dia dilarang mengunjungi Anas ataupun mengirimkan barang kepada Anas. (kompas.com)
Anda sedang membaca artikel tentang
Tri Dianto, Tamu Pertama Anas di Rutan KPK
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/01/tri-dianto-tamu-pertama-anas-di-rutan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tri Dianto, Tamu Pertama Anas di Rutan KPK
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tri Dianto, Tamu Pertama Anas di Rutan KPK
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar