CIMAHI, TRIBUN - Aksi unjuk rara yang digelar ratusan buruh PT Kurnia Astasurya di depan pabriknya sendiri, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah) No 66 itu dipicu oleh munculnya surat keputusan perusahaan yang menghilangkan jemputan bus bagi karyawan yang tinggal di Kota Bandung. Surat tersebut dikeluarkan pada 30 Desember 2013 lalu. Akibatnya seusai libur Tahun Baru pada 1 Januari, semua buruh perusahaan itu berunjuk rasa,
"Mulanya kami mencoba menyampaikan aspirasi ini secara baik sejak kami mulai kerja kembali pada 2 Januari kemarin. Tapi pihak perusahaan tidak menanggapi dengan baik," ujar Supriyatna (42) salah seorang karyawan yang sudah kerja selama 17 tahun di perusahaan itu saat ditemui wartawan di sela aksinya, Selasa (7/1/2014).
Penghilangan jemputan itu dikatakan Supriyatna hanya kepada karyawan yang tinggal di Kota Bandung seperti Cicaheum, Ujungberung, dan kawasan Cibiru. Sementara untuk karyawan yang tinggal di kawasan Cimahi masih ada bus jemputan. Namun dalam unjuk rasa itu semua karyawan menunjukkan kekompakkannya, karena aksi dilakukan oleh semua karyawan baik yang tinggal di Bandung maupun Cimahi.
"Awalnya mobil bus jemputan itu ada dua, tapi sekarang tinggal dua bus karena ada sebagian karyawan yang sudah berhenti bekerja," tuturnya.
Penghilangan bus jemputan itu, diakui Supriyatna jelas sangat merugikan buruh. Karena mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi sehari Rp 20 ribu. Semantara jumlah karyawan yang berasal dari Bandung sekarang ini dikatakanya hanya tinggal 80 hingga 100 karyawan. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Buruh Protes ke Pabrik Lantaran Jemputan Dihilangkan
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2014/01/buruh-protes-ke-pabrik-lantaran.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Buruh Protes ke Pabrik Lantaran Jemputan Dihilangkan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Buruh Protes ke Pabrik Lantaran Jemputan Dihilangkan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar