JAKARTA, TRIBUN - Arsip Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok berpeluang menjadi Memory of the World (MoW) atau warisan dunia oleh Badan PBB Bidang Kebudayaan dan Pendidikan (Unesco). Ini menjadi kesimpulan talkshow lembaga Arsip Negara Republik Indonesia (ANRI) yang mengusung tema Arsip KAA dan Gerakan Non Blok (GNB) sebagai MoW, di Jakarta belum lama ini.
Hadir sebagai narasumber Dewan Pakar Memory of the World (MoW), Dr. Mukhlis Paeni, Sejarawan Universitas Indonesia, Prof. Dr. Susanto Zuhdi dan Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI, Drs. Mustari Irawan, MPA.
Meski bukan hal yang baru Indonesia memperoleh pernyataan warisan dunia dari Unesco, jika pengajuan Arsip KAA yang dilakukan Indonesia dan GNB yang bersama negara lainnya sebagai Memory of the World disetujui, maka kesuksesan diplomasi Indonesia tahun 1953-1955 akan lebih diketahui dunia internasional.
Dewan Pakar Memory of the World (MoW), Dr. Mukhlis Paeni mempunyai keyakinan pengajuan MoW itu akan mendapatkan dukungan masyarakat dunia sehingga Unesco menjadikan arsip itu sebagai warisan sejarah dunia.
"Baru 10 tahun merdeka kita sudah menginisiasi, menginspirasi negara-negara terjajah di Asia Afrika untuk merdeka. Semua berawal dari Konferensi Asia Afrika di Bandung dan tidak ada duanya," kata Mukhlis saat talkshow ANRI usung arsip KAA dan Gerakan Non Blok (GNB) sebagai MoW, di Jakarta belum lama ini.
Peran yang dimainkan Indonesia sangat vital di tengah perang dingin pascaperang dunia dunia kedua. Dunia dikuasai dua blok, yakni blok barat yang dipimpin Amerika Serikat dan blok timur Uni Soviet.
"Nah, KAA 1955 mendorong negara-negara yang mengalami penjajahan menyatakan sikap menentukan jalan sendiri untuk merdeka. Juga keputusan untuk tidak memilih salah satu blok hingga membidani lahirnya Gerakan Non Blok," katanya.
Senada, Sejarawan Universitas Indonesia, Prof. Dr. Susanto Zuhdi mengatakan, pengajuan arsip KAA maupun GNB melalui joint nation menjadi penting. Mengapa?
"Karena bisa memberikan kebanggaan, kita mampu menciptakan momentum besar. Arsip KAA maupun GNB menunjukkan jejak perjalanan bangsa Indonesia dalam kancah internasional. Masyarakat Indonesia dan dunia harus tahu mengenai sejarah ini," kata Susanto.
KAA menjadi istimewa karena hanya dilaksanakan sekali dan menginisiasi munculnya KTT Non Blok. "KAA sangat unik, hanya dilakukan sekali, artinya pertama dan terakhir. Tidak ada negara yang menjadi tempat KAA selanjutnya," katanya.
Terlebih dalam KAA menghasilkan dasa sila Bandung yang mempunyai dampak yang besar bagi kemanusiaan, kemerdekaan bangsa. "Ini bukti kita bisa memberikan inspirasi, meningkatkan kepercayaan diri negara lain bahwa semua mampu berdiri tegak," katanya.
Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI, Drs. Mustari Irawan, MPA, menyatakan, alasan pengajuan arsip KAA oleh ANRI dilatarbelakangi melalui konferensi itu menunjukkan Indonesia mampu membangun solidaritas persaudaraan Asia Afrika.
"Kalau melihat kondisi saat itu, peran Indonesia bisa dikatakan tidak sederhana. Dari konferensi itu, banyak negara di Asia afrika mengatakan kemerdekaannya," katanya.
Dengan terekam dalam arsip kita semua ingin semua masyarakat tahu banyak kita pernah mempunyai kegiatan yang besar, bangsa yang bisa membangun solidaritas, bahkan diikuti China dan Vietnam.
"Arsip harus disebarluaskan sampai ke masyarakat internasional sehingga eksistensi bangsa Indonesia diketahui. Terkadang kita tidak menyadari pada masa yang lalu kita adalah bangsa yang besar jadi diekspos secara luas," katanya.
Sebelumnya, pada tahun 2011, Unesco mengakui LA Galigo sebagai karya sastra terpanjang di dunia, setara dengan kitab Mahabharata dan Ramayana dari India, serta sajak-sajak Homerus dari Yunani. Belum lama ini, Unesco kembali mengakui Babad Diponegoro dan Nagarakretagama sebagai MoW. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Arsip KAA dan Gerakan Non Blok Bisa Jadi Warisan Dunia
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/12/arsip-kaa-dan-gerakan-non-blok-bisa.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Arsip KAA dan Gerakan Non Blok Bisa Jadi Warisan Dunia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Arsip KAA dan Gerakan Non Blok Bisa Jadi Warisan Dunia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar