Oleh Firman Wijaksana
PRODUK-PRODUK di Kabupaten Bandung ternyata sudah sejak lama dijual ke luar negeri. Salah satunya teh putih yang diproduksi oleh PT Cakra, Dewata, Kecamatan Pasirjambu. Namun teh putih tersebut sangat jarang ditemukan di wilayah Kabupaten Bandung. Bupati Bandung Dadang Naser pun sempat mendapat teh putih dari salah seorang rekannya dari Inggris.
Di negeri Ratu Elizabeth itu, teh putih dikonsumsi oleh keluarga kerajaan. Hanya kaum bangsawan yang bisa mengonsumsinya. Namun ternyata teh tersebut bukan berasal dari tanah Inggris sendiri, melainkan dari tanah Pasundan. Teh kualitas nomor satu tersebut memang memiliki berbagai khasiat.
"Tapi memang teh putih ini tidak dijual di dalam negeri. Peruntukannya diekspor ke Inggris. Saya juga dapat teh putih ini dari teman dari Inggris. Belum pernah saya dapatkan teh putih dari pabriknya di Dewata," ujar Dadang, Jumat (18/10).
Harga teh ini, kata Dadang, bisa mencapai Rp 350.000 per 250 gramnya. Mahalnya harga teh tersebut karena dipetik pada jam tertentu. Selain itu hanya pucuk tehnya yang digunakan. Pihaknya pun saat ini tengah mengembangkan teh putih untuk diproduksi masyarakat luas.
"Sekarang sudah mulai dikembangkan. Salah satunya sama PT Walini. Biar produk di dalam negeri ini juga bisa dinikmati masyarakat luas. Masa produk asli Kabupaten Bandung tapi kalau mau beli harus di luar negeri. Itu kan ironis sekali," katanya.
Teh yang satu ini memang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi karena sangat baik untuk kesehatan. Manfaatnya bisa mencegah kegemukan. Biasanya teh putih disajikan pada malam hari.
"Teh putih memang mahal. Tapi saya menyesalkan harga teh yang biasa. Harganya sangat murah. Jadi petaninya kurang bisa berkembang," ujar Dadang.
Selama ini sebenarnya banyak produk pertanian dari Kabupaten Bandung yang telah menembus pasar ekspor. "Tapi sayangnya berbagai produk itu kurang diketahui dan dikonsumsi masyarakat kita sendiri. Padahal orang luar saja sudah lama mengonsumsi berbagai produk pertanian unggulan kita," kata Dadang.
Sebagai salah satu upaya untuk mendukung langkah pengembangan pertanian, Pemkab akan segera mendirikan labolatorium pertanian. Diharapkan dengan memiliki laboratorium pertanian, dapat dilakukan berbagai penelitian terhadap berbagai tanaman sehingga menghasilkan tanaman unggulan.
"Seperti teh putih sekarang mulai dikembangkan oleh para petani di sini. Kita juga akan menyiapkan kemasan agar menarik saat dijual. Lalu ditunjang oleh promosi dan pemasaran yang baik," ujar Dadang.
Pihaknya juga akan meningkatkan koordinasi berbagai instansi terkait, seperti Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut), serta Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan).
"Selain koordinasi dengan instansi terkait di Pemda, kami juga meminta dunia usaha seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk turut mendorong berbagai produk unggulan Kabupaten Bandung, agar bisa diperkenalkan dan dijual lebih banyak lagi di pasar domestik maupun ke mancanegara," katanya.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat bisa mendapat keuntungan yang lebih. Selain itu produk yang dihasilkan bisa menjadi kebanggaan. Jangan sampai produk luar negeri menjadi incaran dan produk dalam negeri dilupakan. Padahal kualitas barang yang dijual tidak jauh berbeda. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Teh Putih Dewata Justru Sulit Diperoleh di Negeri Sendiri
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/10/teh-putih-dewata-justru-sulit-diperoleh.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Teh Putih Dewata Justru Sulit Diperoleh di Negeri Sendiri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Teh Putih Dewata Justru Sulit Diperoleh di Negeri Sendiri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar