SUBANG,TRIBUN - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Subang menemukan sejumlah makanan berformalin dan borak di Pasar Pagaden dan Pasar Subang, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap kebutuhan pokok masyarakat, Selasa (30/7) pagi.
"Pengawet itu ada di mi kuning. Memang pada dasarnya, 50 persen produk mi instan di Subang mengandung bahan pengawet," kata Kabid Perdagangan pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Indagsar) Kabupaten Subang, Bambang Suhendar di sela sidak.
Salah seorang pedagang yang kedapatan menjual makanan berformalin, Ujang (40) mengaku kaget saat petugas dari Dinas Indasgar Subang dan Dinas terkait lainnya menyidak mi kuning basah yang dijualnya. Apalagi setelah dilakukan tes ternyata hasilnya mi basah yang dia jual mengandung bahan berbahaya yaitu formalin dan borak.
"Saya kaget, saya tidak tahu apa-apa, pokonya saya beli mi ini dari Sumedang. Selama ini saya tidak tahu bahwa mi yang saya jual mengandung formalin," kata Ujang
Senada dengan Ujang, salah seorang pedagang Pasar Tradisional Subang yang terletak di Kelurahan Sukamelang Kecamatan Subang, Ade Arim (35) mengaku tidak tahu menahu perihal mi yang dijualnya mengandung bahan pengawet berbahaya berjenis formalin dan borak.
"Saya tidak tahu apa-apa, mi ini saya beli dari Subang yaitu di sekitar Sompi, mereka yang mengirim mi setiap harinya," kata Ade.
Ade melanjutkan selama ini dirinya menjual mi tersebut seharga Rp 6.000 per kilogram dan setiap harinya dia mampu menjual 5 sampai 10 kilogram.
"Saya jual mi yang produk bagus juga, tapi harganya dua kali lipat. Pembeli kebanyakan membeli yang kualitas bagus dan sisanya membeli mi murah yang ternyata mengandung formalin," kata dia. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Tak Tahu Berformalin, Pedagang Mi Mengaku Hanya Menjual
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/07/tak-tahu-berformalin-pedagang-mi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tak Tahu Berformalin, Pedagang Mi Mengaku Hanya Menjual
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tak Tahu Berformalin, Pedagang Mi Mengaku Hanya Menjual
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar