Nomor Urut

Written By Unknown on Rabu, 16 Januari 2013 | 12.14

Rabu, 16 Januari 2013 11:30 WIB

* Januar P Hamel, Wartawan Tribun

SENIN

(14/1), Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengundi nomor urut 10 partai peserta pemilu. Tidak ada protes. Semua partai peserta sepertinya puas dengan hasil undian nomor urut tersebut. Hasil pengundian tersebut adalah Partai Nasdem nomor 1, Partai Kebangkitan Bangsa nomor 2, Partai Keadilan Sejahtera nomor 3, PDI Perjuangan nomor 4, Partai Gerindra nomor 6, Partai Demokrat nomor 7, Partai Amanat Nasional nomor 8, Partai Persatuan Pembangunan nomor 9, dan Partai Hanura nomor 10.

Hasilnya tentu saja ditanggapi beragam oleh peserta pemilu, maupun warga. Ada yang menanggapinya biasa-biasa saja. Ada yang menanggapinya secara serius. Dan ada juga yang menanggapinya secara berguyon.

Mereka yang mewakili mengambil nomor urut ialah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.

Ada pula Presiden DPP Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa, Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Rio Capela, dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi.

Bagi sebagian orang, nomor urut, berapa pun nomor urutnya, bukanlah hal yang biasa. Paling mereka mengganggap nomor itu penting saat mengantre. Dalam situasi tersebut tentu  nomor urut yang lebih kecil lebih penting dan bagus ketimbang nomor urut besar. Tapi tetap saja bagi mereka nomor urut ya nomor urut, tidak ada yang istimewa.

Sebagian orang lagi menganggap sebuah nomor memiliki keistimewaan. Contohnya adalah masih banyak yang menjual nomor cantik telepon di gerai-gerai penjual voucher dan nomor perdana, atau pelat nomor mobil yang cantik. Nomor-nomor cantik tersebut sangat diburu oleh penggemarnya.

Bagi partai politik, nomor urut berapa pun tidak terlalu istimewa. Partai Golkar misalnya. Mereka menerima nomor urut lima tanpa syarat. "Mempermudah kampanye karena hanya membuka satu tangan," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin di Jakarta, Senin (14/1).

Ketua Umum PD Anas Urbaningrum pun menyambut gembira partainya mendapat nomor urut 7. Anas mengaku nomor urut 7 adalah berkah bagi kebangkitan Partai Demokrat.

"No 9 itu keberuntungan tahun 2004, 31 keberuntungan tahun 2009, dan 7 nomor keberuntungan tahun 2014," kata Anas dikutip detikcom.

Nomor urut peserta pemilu memang tidak terlalu penting dengan peserta hanya 10 partai. Angka 1 sampai 10 sangat mudah diingat oleh para pemilih. Berbeda sekali situasinya dengan pemilu 2009 yang pesertanya mencapai 34. Para pemilih tentu harus hafal nomor urut, ketimbang menghafalkan gambar yang begitu banyak tertera di kertas surat suara yang besar.
 
Bagaimana dengan masyarakat? Bagi masyarakat juga nomor urut sangat tidak penting. Pada saat pemilihan legislatif nanti, masyarakat dituntut untuk lebih jeli lagi menentukan pilihan. Jangan salah, dan jangan asal coblos atau contreng. Caranya, tinggal lihat saja sepak terjang partai politik hasil pemilu 2009. Kalau bagus ya silakan pilih, tapi jika jelek, ya jangan dipilih. Yang pasti berati-hatilah jangan terbius iming-iming apapun. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Nomor Urut

Dengan url

http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/01/nomor-urut.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Nomor Urut

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Nomor Urut

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger