Sabtu, 26 Januari 2013 22:11 WIB
"Sikap Gus Dur yang terlihat di luar itu ya tidak beda dengan di rumah," kata Aliya saat menjadi salah seorang pembicara pada Diskusi Haul Gus Dur ke-3 yang bertema Belajar Kearifan dari Guru Bangsa di Gedung Indonesia Menggugat, Sabtu (26/1) malam.
Diakui Alisa, sikap almarhum ayahnya itu sangat diketahuinya karena sejak usia 5 tahun sudah suka diajak Gus Dur jika akan memberikan ceramah-ceramah dalam pengajian.
"Yang paling teringat waktu saya lima tahun itu saya diajak ke Jogjakarta naik bus dari Jombang. Saat memberi ceramah di Jogja itu saya ada di kolong podium tempat Gus Dur memberi ceramah. Dan setiap kali Gus Dur ceramah, saya selalu di bawah podiumnya," tutur Alisa.
Lalu ketika Alisa menginjak SMP, diakuinya baru mengerti tentang prioritas perhatian yang diberikan Gus Dur. Menurut Gus Dur pernah mengatakan di hadapan anak-anaknya bahwa semua anak-anaknya jangan berharap mendapat prioritas perhatian yang utama darinya. Karena perhatian Gus Dur yang pertama itu adalah diprioritaskan pada Agama Islam, kedua pada Nahdatul Ulama (NU), ketiga kepada pesantren dan keempat baru kepada keluarga.
"Meski demikian, Gus Dur juga sangat menghormati kaum perempuan. Ini terlihat saat saya SMA kelas 2, beliau bela-belain mengambil rapot ke sekolah saya di Jakarta, padahal saat itu beliau sedang ada acara di Surabaya. Beliau naik pesawat dari Surabaya dan balik lagi ke Surabaya setelah mengambil rapot. Kenapa beliau bela-balain, ternyata saat itu pas hari ibu," paparnya. (ddh)
Anda sedang membaca artikel tentang
Gus Dur Beri Ruang Diskusi di Luar dan Dalam Rumah
Dengan url
http://jabarsajalah.blogspot.com/2013/01/gus-dur-beri-ruang-diskusi-di-luar-dan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Gus Dur Beri Ruang Diskusi di Luar dan Dalam Rumah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Gus Dur Beri Ruang Diskusi di Luar dan Dalam Rumah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar